JEMBER, PETISI.CO – Konflik warga Jl. Nangka RW 10 Kelurahan Patrang Kecamatan Patrang, terhadap Yayasan Raudhatul Ulum yang terjadi sejak tahun 2012, telah mencapai puncaknya.
Semua ini setelah dengan nekad yayasan mendirikan pondasi bangunan di halaman masjid (halaman fasilitas umum RW 10).
Upaya warga yang mencoba berunding dengan pihak yayasan baru terealisasi, setelah sebanyak 200 KK beramai-ramai melakukan aksi di lokasi demo, menolak pembangunan yang direncanakan sebagai bangunan sekolah TK dan PAUD.
Menurut Joko, sekretaris RW 10, keberatan warga dikarenakan bangunan tersebut menutupi masjid dan mengambil tempat kegiatan warga.
Sekitar pukul 20.00 WIB, warga berkumpul di depan rumah pengurus yayasan untuk meminta pertanggungjawaban. Aksi berjalan damai, didampingi kapolsek Patrang AKP Mahrobi Hasan, serta Danramil Patrang Kapten Endro Bawono, dibuatlah kesepakatan antara yayasan dan pihak warga RW 10 yang diwakili Syaiful Anam, Ketua RW.
Surat pernyataan bersama dibuat sesuai keinginan warga RW 10 dengan memindahkan lokasi bangunan ke sebelah timur, milik yayasan Raudhatul Ulum melalui proses notaris.
Pihak yayasan telah bersedia memenuhi segala keinginan warga RW 10 Perumnas Patrang. (eva)
