PONOROGO, PETISI.CO – Aktivis mahasiswa di Ponorogo kembali turun jalan. Seperti yang terjadi pada Jum’at (9/3/2018), puluhan mahasiswa yang tergabung dalam PMII Komisariat IAIN Sunan Ampel Ponorogo menggelar aksi menolak revisi Undang-Undang MD3, di depan gedung Wakil Rakyat di Jl. Aloon – Aloon Timur Ponorogo.
Puluhan aktivis PMII IAIN Sunan Ampel Ponorogo dalam orasinya, menyatakan bahwa revisi UU MD3 sangat kontroversial pada rakyat.
Dengan rencana akan disahkanya UU tentang perubahan kedua atas UU No 17 tahun 2014 tentang revisi UU MD3 itu yang memicu munculnya kontroverial.
Seperti pada pasal 73, pasal 122 (K) dan pasal 245 tersirat diskriminalisasi hak, membatasi hak – hak rakyat dalam menyampaikan pendapat.
“ Kita bersama puluhan teman dari PMII yang hari Jum’at ini sama – sama mendatangi gedung DPRD, aksi kami ini untuk menyampaikan penolakan terhadap revisi UU MD3, karena pemerintah sudah tidak berpihak ke rakyat dan rakyat sudah tak boleh mengkritik pejabat,” tandas Hanif Munawirulloh, selaku korlap aksi.
Masih menurut Hanif, terkait bila ada kritik ke pejabat apa lagi ke Dewan suatu kewajaran, karena dia wakil rakyat dan seharusnya siap menerima ktitikan.
“Kalau ada yang mengkritik atau melecehkan DPR maka majelis kehormatan DPR bisa menindak secara langsung, padahal dalam KUHP sudah jelas hal itu urusan pribadi atau person, seharuanya yang mengadu itu person bukan lembaga,” kecam korlap aksi.
Usai berorasi mimbar bebas dengan membentang sejumlah poster, massa PMII mulai merapat menuju ke pintu pagar gedung DPRD yang sudah dijaga ketat oleh petugas keamanan, dan berhasil meringsek masuk, meski diawali adu dorong antara aktifis PMII.
Dan mereka kecewa, pasalnya tidak ada satu pun anggota Dewan yang ada di kantor, karena ada kunker. Mereka ditemuai staff sekretariatan dan akan menyampaikan suratnya ke pimpinan DPRD bila sudah maauk kerja.(mal)
