JEMBER, PETISI.CO – Mengingat herbisida adalah bahan kimia yang beracun, maka herbisida tersebut harus ditangani dan digunakan secara benar dan bijaksana dengan Alat Pelindung Diri (APD). Demikian disampaikan Koordinator Alishter Jawa Timur, Arifin SP, usai melaksanakan kegiatan Pelatihan Herbisida Terbatas Pestisida di Aula Hotel Royal Jember, Selasa (23/5/2017).
Banyak petani yang mengabaikan efek samping dari bahan kimia beracun dalam penggunaannya, lanjut Arifin, mereka mengesampingkan keamanan dirinya sendiri.
“Petani jarang mengenakan APD, seperti masker, baju lengan panjang, dan lain sebagainya. Sehingga kami melatih para petani di Jember untuk menggunakan herbisida secara aman,” jelasnya.
Menurut Arifin, alat pelindung diri itu sangat penting sekali, karena untuk meminimalisir bahan kimia masuk di tubuh para petani.
Sehingga Alishter mengadakan pelatihan bersama cara menggunakan herbisida parakuat diklorida, mulai dari dosis penggunaan, safety atau alat pengaman diri biar tidak terkontaminasi bahan kimia beracun.
“Sedangkan herbisida yang kita gunakan adalah herbisida terbatas, dalam artian herbisida parakuat diklorida ditetapkan sebagai pestisida terbatas pakai sesuai Peraturan Menteri No 39 tahun 2015, maka dalam penggunaanya harus melalaui pelatihan,” terangnya.
Sejak disahkan menjadi asosiasi pada 26 Oktober 2015 lalu, Alishter telah membawahi sekitar 45 perusahaan di seluruh Indonesia dan sudah memberi pelatihan ke petani di berbagai wilayah di Indonesia.
“Untuk di Jawa Timur, ada dua kabupaten yang telah mendapat pelatihan, yakni Kabupaten Tuban dan Jember, untuk pelatihan kali ini diikuti oleh ratusan petani dan perwakilan perusahaan se Eks Karisidenan Besuki,” pungkasnya. (yud)