Babinsa Koramil 0815/ 11 Pungging Bersama Tiga Pilar MMD Dukung Program Kesehatan

oleh -48 Dilihat
oleh
MMD di Balai Desa Bangun, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin (17/12/2018).

MOJOKERTO, PETISI.CO – Babinsa Koramil 0815/ 11 Pungging, Kodim 0815 Mojokerto, Sertu Adi Kusuma Wardana bersama Kepala Desa Bangun, HM Ikhsan dan Bhabinkamtibmas Brigadir Agung Suharjo mengikuti Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), di Balai Desa Bangun, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin (17/12/2018).

Selain unsur Tiga Pilar Desa, kegiatan MMD yang diselenggarakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Watukenongo, Kecamatan Pungging tersebut dihadiri sekitar 30 orang, antara lain Kepala UPT Puskesmas Watukenongo dr. Tomy Sitompul beserta Staf, Bidan Desa Khusnul Khotimah, Amd., Keb., dan peserta MMD yang terdiri dari Ibu-Ibu PKK dan perwakilan warga setempat.

Acara diawali dengan kata pengantar Kades Bangun, HM Ikhsan yang diantaranya menyampaikan, kegiatan MMD kali kedua ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari survey mawas diri (SMD) yang dilakukan Petugas UPT Puskesmas Watukenongo, semoga pada MMD ini dicapai kata mufakat.

Sementara Kepala UPT Puskesmas Watukenongo, Kecamatan Pungging, dr.Tomy Sitompul, mengungkapkan dalam pelaksanaan MMD ini akan disampaikan beberapa materi promosi kesehatan (Promkes) oleh penyaji.  Selain itu kesehatan reproduksi dan AIDS juga perlu disosialisasikan agar lebih dimengerti.

Masih kata Kepala UPT, semua harus waspada terlebih di saat musim penghujan biasanya muncul penyakit DBD, dan hingga saat ini warga Desa Bangun kebanyakan terkena hipertensi dan gula darah (DM) untuk itu dalam MMD ini semua persoalan dan kendala kita carikan solusinya sebagai langkah untuk mengatasi.

Selanjutnya dilaksanakan Promkes oleh Suci Widiawati, Amd., Keb., yang memaparkan hasil Survey Mawas Diri (SMD) terhadap 100 Kepala Keluarga (KK) dan didapat diantaranya terkait masyarakat yang belum mengikuti KIS,  Bayi dengan ASI eksklusif, Sumber air bersih PDAM & Sumur,  Pembuangan sampah tidak tertutup, Masyarakat yang tidak mempunyai Toga (Tanaman Obat Keluarga), Masyarakat yang merokok, Masyarakat yang tidak melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk), Masyarakat yang tidak BAB di jamban sehat, Pembuangan sampah belum dipilah, Remaja tidak mendapat penyuluhan kesehatan oleh petugas kesehatan dalam 6 bulan terakhir, Lansia dengan hipertensi dan diabetes.

Pantauan Babinsa setempat Sertu Adi Kusuma Wardana, dari 11 permasalahan hasil SMD tersebut yang menjadi skala prioritas dalam diskusi MMD diantaranya Pembuangan sampah tidak tertutup, Masyarakat yang tidak mempunyai Toga, Masyarakat yang tidak melakukan PSN, Masyarakat yang tidak BAB di jamban sehat, Remaja tidak mendapat penyuluhan kesehatan, dan Lansia dengan hipertensi.

Masih kata Babinsa, dalam MMD tersebut, dicapai kesepakatan untuk sampah dapur masih akan dimusyawarahkan untuk teknis pengumpulan dari rumah warga, Tanaman Obat Keluarga (Toga) akan dimulai ditanam dari Balai Desa Bangun, sementara untuk jambanisasi akan dikoordinasikan dengan Dinkes dan aparat desa, berikutnya untuk penyuluhan kesehatan bagi remaja akan ditingkatkan khususnya kesehatan reproduksi.

“Kehadirannya dalam forum MMD tersebut bersama unsur Tiga Pilar Desa, sebagai bentuk peranserta dan dukungan guna mensukseskan program pembangunan khususnya bidang kesehatan di wilayah binaan, dan ini merupakan bagian dari pembinaan teritorial,” ungkap Babinsa. (syim)