Bambang Haryo Usul Surabaya Dibangun Stasiun KA Sentral Modern

oleh -119 Dilihat
oleh
Di sela kunjungannya, Bambang Haryo dialog dengan penumpang KA di stasiun Surabaya Kota

SURABAYA, PETISI.CO – Anggota Komisi V DPR RI, Bambang Haryo mengusulkan Wali Surabaya Tri Rismaharini untuk membangun Stasiun Kereta Api KA Sentral di Surabaya. Pasalnya, di Surabaya dulu memiliki sentral stasiun. Dimana stasiun itu memiliki lahan yang cukup luas. Mereka menyediakan juga lahan untuk modal lanjutan.

Di sela kunjungannya, Bambang Haryo di dalam gerbong

“Modal lanjutan itu, bisa bemo dan yang lain. Dulu modal lanjutannya di sini langsung terhubungkan dengan trem, langsung masuk ke kota dan kemana-mana,” katanya kepada wartawan di sela kunjungan kerja ke stasiun Kota, Surabaya, Kamis (21/3/2019).

Stasiun sentral ini, menurutnya perlu dibuat di Surabaya. Tadinya, dia berpikir Sentral Stasiun dibangun di stasiun Semut. Namun, sekarang pengembangan kota menuju ke arah selatan dan barat. Sehingga, yang lebih layak untuk dijadikan sentral stasiun, yaitu Wonokromo.

Karena itu, pihaknya akan mengusulkan kepada Wali Kota Surabaya agar Wonokromo menjadi sentral stasiun. Sedangkan, stasiun Semut akan tetap jadi sentral stasiun untuk wilayah utara. “Saya minta kepada KAI untuk memikirkan hal itu juga,” ucapnya.

Untuk mengarah ke stasiun sentral, Bambang Haryono menyebut perlu dilakukan pembenahan di stasiun Semut. Pembenahan kondisi di semua fasilitas yang ada di stasiun. Dia melihat stasiun KA yang ada sekarang, sudah tidak jamannya lagi.

“Kalau sentral stasiun pasti harus ada penginapan untuk kereta api bintang tiga, rumah makan bintang tiga, memperbaiki intermodanya, seperti kendaraan lanjutan. Ke depan tidak boleh ada kendaraan Bemo dilarang masuk stasiun, malah Bemo digabung dengan sentral stasiun,” katanya.

Namun, Bambang Haryo mengakui pembangunan sentral stasiun ini membutuhkan biaya besar. Hanya saja, KAI tidak perlu membutuhkan anggaran besar. Anggaran bisa disinergikan dengan swasta.

“Pihak swasta bisa menyewa lahan ini, yang di atasnya bisa dijadikan hotel, pertokoan dan lain-lain. Di bawah pertokoan itu transportasi publik lanjutan,” ujar calon anggota legislatif (caleg) DPR RI Dapil I Surabaya-Sidoarjo ini.

Jika rencana itu terealisasi dengan baik, Bambang Haryo optimis stasiun ini akan jadi stasiun besar, seperti di Kyoto, Jepang. Stasiun Semut akan menjadi stasiun KA modern, tapi tetap mempertahankan bangunan lama. Bangunan heritage tidak dihilangkan atau dibongkar.

“Dulu di Kyoto itu stasiun pertama kali di Jepang, waktu itu Shingkasen kecepatannya 100 Km. Kita sudah punya kereta api cepat 120 Km. Jadi, Jepang itu kalah dengan kita di jaman Belanda,” ungkapnya.

Menanggapi usulan Bambang Haryo tersebut, Deputy EVP PT KAI Daop 8 Surabaya, Djainuri menyebut pemindahan stasiun sentral ke Wonokromo cukup lama. Kalau di Surabaya Kota, ini sudah sentral stasiun. “Cuma stasiunnya saja kurang bagus untuk pelayanan,” cetusnya.

Secara internal, menurutnya, pihaknya segera memfungsikan stasiun Semut. Soal heritage, pihaknya sudah koordinasi dengan Cagar Budaya dan disepakati layak untuk dioperasionalkan lagi. “Melihat kondisinya sudah cukup bagus, tinggal pengaturan track. Kendala hanya di lalu lintas yang sempit,” paparnya. (bm)

 

 

 

No More Posts Available.

No more pages to load.