Baru Sebulan Dibangun, Plengseng Jembatan Tegalsari Ponorogo Ambrol

oleh -102 Dilihat
oleh
Minggu (4/2/2018) malam, plengseng jembatan Tegalsari yang baru berumur sebulan ambrol karena tergerus banjir.

PONOROGO, PETISI.CO – Lagi-lagi plengseng atau talud yang baru selesai dikerjakan ambrol lagi.  Kembali terjadi pada Minggu (4/2/2018)  malam, plengseng jembatan Tegalsari yang baru berumur sebulan ambrol karena tergerus banjir.

Plengseng dengan ketinggian kurang lebih 8 meter dan panjang 20 metet tersebut  porak poranda digerus banjir.

Selain plengseng lama turut ambrol, plengseng baru yang merupakan satu paket dengan perbaikan jembatan Tegalsari yang jemblong beberapa bulan dapat anggaran perbaikan tersebut, sekarang plengsengnya tinggal puing-puing berserakan di dasar Sungai Keyang yang melintas di bawah Jembatan Tegalsari.

Pekerjaan rehab jembatan jemblong beserta perbaikan plengseng yang sekaligus sayap jembatan tersebut dibangun mulai pertengahan Agustus 2017 oleh CV Jati Setia, dengan nilai anggaran APBD 2017 Rp 778, 3 juta, dengan lama pelaksanaan 120 hari kalender.

Seperti di katakan Mbah Samuri, warga Desa Tegalsari Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo di lokasi ambrol menjelaskan, kalau proyek tersebut baru sebulan selesai pekerjaan.

“Plengsengan ini yang separo ambrol itu pekerjaannya bareng dengan rehab jembatan yang jemblong ini dan yang separonya lagi memang bangunan lama mas, ini kalau tidak segera diperbaiki banjir akan gerus tanah sekolah TK ini, karena air deras menggerus sebab tengah sungai ditambahi gulung segitu panjangnya,  sehingga sampah banyak berhenti, dan air membelok ke plengseng ini,” jelas Mbah Samuri.

Dibangun mulai pertengahan Agustus 2017 oleh CV Jati Setia, dengan nilai anggaran APBD 2017 Rp 778, 3 juta, dengan lama pelaksanaan 120 hari kalender.

Anggota LPMD Desa Tegalsari sangat berharap adanya kepedulian terhadap infrastruktur yang telah dibangun pemerintah.

Pasalnya, menurut Tamyiz yang anggota LPMD itu, selain dugaaan kualitas bangunan  kurang bagus, juga karena adanya barongan bambu yang menyangkut di tiang tengah jembatan sampai berhari hari tak dibersihkan.

“Plengseng ini sebenarnya baru sebulan yang separo yang sebelah selatan memang sudah lama, kenapa ambrol?  Pasalnya kurang pedulinya antara dua warga dua desa yakni Desa Tegalsari dan warga Dusun Jintap Desa Wonoketro, seharusnya segera dibersihkan, namun tetap saja semakin hari semakin menumpuk rimbunan bambu di bawah jembatan ini ,” terangnya.

Masih menurut Tamziz,  kerusakan plengseng harus segera diperbaiki. “Kalau tidak segera diperbaiki akan lebih fatal, mengancam jembatan yang merupakan akses ke wisata religi dan juga penghubung Jetis dengan Mlarak,” pungkasnya.

Hal senada diungkapkan Nurhadi, Kepala Desa Tegalsari, adanya perbaikan segera. “Ini akan segera kita laporkan mas dan agar segera diperbaiki, apapun bentuknya harus segera dapat penanganan serius dari pemerintah ” tandasnya

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Ponorogo, Jamus Kunto ketika dikonfirmasi, pihaknya masih akan melakukan cek lokasi.

“Iya Mas, biar nanti dicek oleh staf kami,”  diplomatis Jamus Kunto yang selalu terlontar ke petisi.co. (mal)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.