Batal Nyalon Gubernur Jatim, La Nyalla Beberkan Politik Bernuansa Uang Miliaran

oleh -92 Dilihat
oleh
Konferensi persnya di kawasan Tebet, Jakarta Pusat,

JAKARTA, PETISI.CO – Gagal nyalon sebagai Gubernur Jawa Timur, La Nyalla Mattalitti membeberkan politik bernuansa uang yang bermain di Pilkada Jatim 2018.

La Nyalla mengaku kecewa dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Soebianto yang batal mengusungnya sebagai bakal calon Gubernur. La Nyalla juga akan menyerahkan berkas serta bukti-bukti rekaman permintaan dana saksi mencapai ratusan miliar rupiah ke Komisi Pemberantasan Korupsi dan Bareskrim Polri.

Pernyataan itu disampaikan La Nyalla Mahmud Matalliti dalam konferensi persnya di kawasan Tebet, Jakarta Pusat, Kamis (11/1/2018).

Menurut La Nyala, dirinya pernah diundang Prabowo untuk menghadiri deklarasi pasangan calon Mayjen (Purn) Sudrajat – Ahmad Syaikhu untuk Pilgub Jawa Barat 2018.

“Saya diundang Pak Prabowo tanggal 9 Desember, ada acara deklarasinya Pak Sudrajat. Saya dipanggil di ruang kerjanya dan di situ ada Saudara Sugiono, ada Saudara Prasetyo, dan Pak Prabowo sendiri, menanyakan kesiapan saya,” ucap La Nyalla.

Saat ditanya kesiapan maju ke Pilgub Jatim, mantan Ketua Umum PSSI itu, menyanggupi hingga Prabowo menyinggung masalah uang.

Ditanya demikian, La Nyalla mengaku siap dengan back up sejumlah pengusaha muslim. Bahkan dirinya juga mengaku sudah mengeluarkan uang mencapai Rp 5,9 miliar dari kantong pribadinya.

“Lalu Pak Prabowo bilang apakah saya siap uang? Saya bilang, siap kalau masalah uang. Dia tanya lagi, bisa kapan uang? Saya bilang, Nanti saja Pak. Setelah rekom selesai,” tutur La Nyalla.

Ucapan La Nyalla itu membuat Prabowo kaget lantaran mantan Ketua Umum PSSI itu sudah menyerahkan uang Rp 5,9 miliar kepada pengusaha Tubagus Daniel Hidayat yang ditunjuk sebagai bendahara dalam pencalonannya di Pilkada Jatim.

Oleh Daniel uang itu disampaikan ke salah satu pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra.

“Pak Prabowo marah-marah sama saya, maki-maki saya. Kok saya dimaki-maki, Loh saya ini siapa? Prabowo ini siapa? Saya bukan pegawai dia, kok dia maki-maki saya,” ujar La Nyalla.

Karena dimarahi Prabowo itulah, La Nyalla menghubungi Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon yang turut terlibat proses pencalonan dirinya maju ke Pilgub Jatim 2018.

“Saya kan ditelepon sama Fadli Zon, Ini saya, Mas. Ini untuk apa saya dipanggil sama 08 (Prabowo,red)? Dimaki-maki, dimarah-marahin dan disuruh serahkan uang saksi? Loh saya datang ke sana itu buat dampingi ngasih rekom (Sudrajat), kok saya dimaki-maki,” katanya.

Karena itulah, La Nyalla merasa hanya dimanfaatkan saja. Padahal, dirinya telah menjadi pendukung Prabowo sejak Pemilu 2009, saat masih menjadi calon wakil presiden.

“Saya ini, orang bego kalau masih mau mendukung Pak Prabowo karena saya sudah berjuang habis-habisan di 2009, 2014. Sampai kemarin pun saya masih kibarkan bendera Prabowo Soebianto dan bendera Gerindra di Jawa Timur,” ujar La Nyalla.

Sementara Daniel yang ikut dalam konpers itu mengaku ditipu dan diancam para pengurus DPP Gerindra. Sejak itulah pengusaha muda itu selalu merekam pembicaraan yang menyangkut dana dengan para pengurus DPP Gerindra.

“Saya dikerjain oleh oknum F ini dan dia mengancam saya. Di belakang saya ada ketua asosiasi advokat. Wah, sombong sekali, saya juga advokat. Ini ada 13 rekaman foto uang sampai ke rumahnya oknum F. Ada semua. Percakapan dari oknum F ini selalu saya rekam,” ungkap Daniel.

Karena merasa dipermainkan itulah, La Nyalla memutuskan mundur sebagai kader Partai Gerindra meski pernah menerima mandat dari Prabowo, 11 Desember tahun lalu.

Surat mandat tersebut berlaku 10 hari. Dalam surat bernomor 12-0036/B/DPP-GERINDRA/Pilkada/2017, dijelaskan bahwa nama La Nyalla sebagai cagub Jatim sedang diproses oleh DPP Partai Gerindra.

La Nyalla juga sudah memerintahkan anak buahnya untuk segera menyerahkan berkas dan bukti-bukti money politic ke Komisi Pemberantasan Korupsi dan Bareskrim Mabes Polri, dalam waktu dekat.(sdk)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.