Belasan Anjal Aniaya Teman Hingga Tewas

oleh -36 Dilihat
oleh
Para pelaku digiring petugas.

KEDIRI, PETISI.CO – Belasan anak jalanan (anjal) di Kota Kediri diringkus petugas Polsek Kediri Kota, Rabu (6/8/2017). Penangkapan gerombolan anjal ini diduga merupakan pelaku penganiayaan temannya hingga tewas yakni Imam Subekti (25) warga Desa Jegles, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri. Penganiayaan terjadi di Ruko mangkrak Pasar Grosir Kota Kediri.

Informasi dilapangan, terungkapnya kasus tersebut setelah adanya penemuan mayat tanpa identitas yang ditemukan di Hutan Gunung Kelud, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri kemarin.

Dari hasil outopsi sementara mayat tersebut merupakan jasad Imam Subekti yang dibuang oleh pelaku penganiayaan.

Imam merupakan anak jalanan yang juga teman dari para pelaku. Dari sebelas pelaku penganiayaan, saat ini polisi sudah meringkus sembilan orang.

Mereka sedang menjalani serangkaian pemeriksaan di Polsek Kota, Polresta Kediri.

Dua diantara sembilan pelaku oleh petugas Polsek Kediri Kota langsung dibawa ke lokasi penganiayaan yang berada di bangunan mangkrak ruko Pasar Grosir, Kelurahan Ngronggo, Kota Kediri. Mereka dikeler petugas untuk menunjukkan barang bukti yang tertinggal di lokasi.

Di lokasi, polisi menemukan sebuah alat pemukul (roti kalung), botol bekas air mineral dan batu yang digunakan pelaku. Hingga saat ini polisi masih terus mendalami penyelidikan.

“Mohon waktu kami masih melakukan serangkaian penyelidikan,” ujar Kapolsek Kediri Kota Kompol Sucipto di TKP.

Reka ulang berlangsung selama kurang lebih 1 jam. Banyak warga berdatangan untuk melihat. Bahkan dilokasi rekontruksi polisi juga melibatkan saksi mata yaitu Lestari (34) pemilik warung kopi yang berada di depan lokasi penganiyaan pada Jumat (25/8/2017) lalu.

“Saat itu, pukul 02.30 WIB ada seorang pemuda datang ke warung bertanya rumah sakit yang masih buka. Pemuda itu mengaku bernama Moza yang masih buka. Dia bilang baru saja mengeroyok seseorang dan korbannya luka parah. Saya ditunjukkan foto-foto korban. Lalu saya sempat menengok korban di belakang sana. Ternyata kondisinya sudah luka parah di bagian wajahnya,” jelas Lestari.

Lestari melihat korban berada di semak semak di belakang bangunan ruko kosong setengah jadi. Kondisinya luka parah, tetapi masih hidup. Disekeliling korban ada sejumlah anak jalanan. Jumlahnya kurang lebih 20 orang. Satu diantaranya gadis perempuan. Setahunya, pemicu penganiayan terjadi karena masalah perempuan yang masih menjadi komunitasnya.

“Setahu saya kemarin itu karena masalah cewek. Korban yang dianiaya menggoda cewek yang disukai salah satu pelaku,” tandasnya.

Setelah kejadian itu, Lestari mengaku para anak jalanan itu tidak pernah datang lagi ke lokasi. Padahal sebelumnya, anak anak ini tinggal di bangunan kosong tersebut.

“Pasca kejadian itu memang para anak tersebut tidak pernah kesini. Saya kaget saat mendapat kabar dari polisi jika korban ternyata akhirnya meninggal dunia dan dibuang ke hutan Gunung Kelud,” pungkas Lestari. (dun)