PONOROGO, PETISI.CO – Belum genap lima jam aksi para pedagang kaki lma ke kantor DPRD setempat, sore tadi, Rabu (14/2) lapak-lapak mereka di sepanjang jalan Sultan Agung digusur Satpol PP. Tentu hal ini membuat para pedagang kebingungan. Pasalnya informasi yang mereka terima dari Miseri SH, wakil Ketua DPRD masih akan ada audiens antara PK-5 dengan Pemkab.
“Tadi kata pak Miseri masih akan audien lagi Senin depan. Kok sekarang sudah digusur ini bagaimana,” kata Sutrisno, Ketua Perkumpulan PK-5 Ponorogo kepada petisi.co.
Menanggapi hal ini, Sutrisno mengaku sangat heran dengan sikap Pemkab yang dinilainya sangat arogan. “Sudah janji tapi nggak ditepati, tadi pagi juga belum ada kesepakatan, sekarang malah main gusur saja,” lanjut Sutrisno.
Sutrisno mengaku, menyikapi hal ini PK-5 akan merapat ke sejumlah elemen masyarakat yang memiliki persoalan yang sama. “Secepatnya kami akan merapat ke elemen masyarakat lain yang memiliki permasalahan yang sama dengan kami. Mudah-mudahan di sana kami mendapat solusi,” imbuh Sutrisno.
Sementara itu, Agus Sudarto, pengendali lapangan Satpol PP, ditemui petisi.co mengatakan pihaknya hanya melaksanakan tugas untuk menegakkan peraturan daerah. Selanjutnya kata Agung, para PK-5 khususnya yang berjualan di jalan Sultan Agung harus pindah ke tempat relokasi di jalan baru.
Dalam penertiban sore tadi, Agung menjelaskan, para PK-5 diberi ganti rugi Rp 300 ribu bagi yang berjualan barang masak. “Mereka yang berjulan masakan pemerintah memberi ganti rugi Rp 300 ribu, dan mereka harus tutup,” jelasnya.
Diketahui, untuk melakukan penertiban di jalan Sultan Agung sore tadi, tak kurang dari 75 personil yang diterjunkan ke lapangan. Mereka terdiri dari Pol PP, personil dari Pemadam Kebakaran, Dinas Perhubungan, dari Kodim serta Polres Ponorogo. (rib)
