BPOM Palembang Musnakan 18.080 dan 2 Ton Mie Basah Berformalin

oleh -39 Dilihat
oleh
Tahu berformalin (ilustrasi)

PALEMBANG, PETISI.CO – Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Palembang musnahkan 18.080 potong tahu yang mengandung formalin hasil penggerebekan yang dilakukan BPOM Palembang di bantu Kepolisian.

Diduga pabrik tahu milik Atet di Jalan Sungai Itam Kelurahan Kemang Manis IB II Palembang. Tahu-tahu yang telah dicampur formalin ini, digerebek saat akan didistribusikan ke pasar-pasar tradisional yang ada di Kota Palembang pada 15 Mei 2018 lalu.

“Tindakan sudah dilakukan dengan menggerebek tiga pabrik tahu di Palembang dan satu pabrik tahu di Lubuk Linggau. Dari penggerebekan itu berhasil disita dengan total 52 ribu potong tahu dan 2 ton mie basah yang semuanya sudah dicampur formalin,” Kepala BPOM Palembang Dewi Prawitasari ketika ditemui usai pemusnahan tahu berformalin di TPA Sukawinatan Palembang, Kamis (24/05/2018).

BPOM juga menindak lanjuti mengenai masih banyaknya pedagang yang menjual panganan di pasar beduk berlaku curang hanya untuk mencari keuntungan tanpa melihat dampaknya bagi masyarakat yang mengkonsumsi.

“Oleh karena itu, BPOM Palembang melakukan sidak selama lima hari saat ramadan di pasar beduk yang ada di Palembang, dan masih menemukan panganan untuk berbuka puasa yang dicampur formalin,” urainya.

Sedangkan, Kadinkes Palembang Letizia yang juga berada di lokasi pemusnahan menuturkan, pihaknya juga melakukan pengawasan dan telah memanggil pengusaha dari berbagai bidang untuk tidak mencampur formalin di makanan sebagai bahan pengawet.

“Itu sudah kami lakukan, tetapi memang masih ada orang-orang yang menjual formalin, apabila ada permintaan. Padahal, formalin ini tidak dijual bebas dan biasa digunakan untuk mengawetkan mayat dan kayu,” katanya.

Sehingga, kedua jenis makanan ini sangat sering dicampur formalin. Namun, tidak hanya mie basah dan tahu yang dicampur formalin. Beberapa jenis makanan lain juga dicampur formalin. Tetapi, rata-rata makanan yang mengandung formalin merupakan tambahan dari makanan utama yang dijual dalam satu kemasan.

“Masyarakat harus cerdas dan teliti dalam membeli kebutuhan sehari-hari dan untuk berbuka puasa. Perhatikan jenis makanan yang mau dibeli ada dalam kemasan, bila sudah tidak meyakinkan lebih baik jangan di beli. Karena kami, masih menemukan benerapa jenis makanan yang mengandung formalin di pasar-pasar beduk yang ada di Palembang,” ungkapnya. (rn)