BONDOWOSO, PETISI.CO – Setelah dibangun sekitar satu tahun lalu, akhirnya Wisata Desa Tirta Agung di Desa Sukosari Kidul, Kecamatan Sumberwringin, Kabupaten Bondowoso, diresmikan.
Peresmian wisata tersebut, diresmikan oleh Bupati Bondowoso, Salwa Arifin, Sabtu (13/4/2019).
Tak hanya itu, saat peresmian Wisata Tirta Agung, Bupati Bondowoso juga melakukan penandatanganan prasasti, dan pemotongan pita dengan disaksikan sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Bondowoso dan seluruh undangan lainnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Bondowoso itu, mengapresiasi yang dilakukan oleh Pemerintahan Desa (Pemdes) Sukosari Kidul, dengan menggagas Wisata Tirta Agung.
“Sukosari Kidul Hebat, Bondowoso Melesat”centus Salwa, kemudian disambut dengan tepuk tangan para undangan dan masyarakat setempat.
Selain itu, Bupati Salwa juga mengapresiasi terhadap para pemuda yang mengelola Wisata Tirta Agung, yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
“Pemuda sekarang ini adalah pimpinan masa depan yang sangat potensial. Dalam sejarah misialnya, Ashabul Kahfi (sahabat gua), seperti diceritakan dalam Al-Quran,” jelas orang nomor satu di Bondowoso itu.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Sekjen Kementan RI), Syukur Irwantoro yang ikut hadir dalam acara tersebut, menjelaskan, bahwa agar lebih diminati oleh pengunjung, wisata desa juga perlu ditambah wisata agro organik.
“Buat wisata agro organik, misalnya holtikultura. Agar bervariasi, dan memberikan edukasi pertanian kepada masyarakat, khususnya agro organik,” jelasnya.
Disamping itu, ia juga menyarankan, bahwa tempat wisata wajib disediakan kamar mandi (WC) yang memadai dan bersih, serta Musholla, karena mayoritas di Indonesia beragama Islam.
“Dua fasilitas tersebut, harus dipenuhi, agar wisatawan betah dan mau berlama-lama. Kemudian para pengunjung tidak tertinggal sholatnya,” tandasnya.
Untuk diketahui, Wisata Tirta Agung di Desa Sukosari Kidul itu, dibuka pertama kali pada tanggal 3 April 2018, dan dibangun di tanah Kas Desa, dengan luas sekitar 3 hektar.
Wisata itu mengangkat tema wisata alam desa, juga pemberdayaan, untuk menjadikan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.(tif)
