Cak Setyo : Candi Deres Bukti Sejarah yang Dimiliki Kabupaten Jember

oleh -311 Dilihat
oleh

JEMBER, PETISI.CO – Melihat dari sisi geografisnya, Jember adalah daerah yang subur, ditandai oleh banyaknya perkebunan yang dibuat oleh Belanda. Hal ini terlihat bukan hanya di zaman pemerintahan Belanda, namun di jaman sebelum Belanda masuk di Indonesia, Jember juga sudah menjadi tempat kunjungan para raja jaman pra sejarah hingga jaman klasik (Hindu). Seperti perjalanan Hayam Wuruk (Raja tersohor Mojopahit) yang tercatat dalam kitab negara Kertagama.

Dalam kitab Kertagama, menurut pegiat sejarah asal Desa/Kecamatan Kencong Kabupaten Jember, Setyo Hadi, diceritakan dalam Kitab Negara Kertagama Hayam Wuruk, saat itu berjalan melalui Kasogatan Bajraka (cakru), menuju ke Lurah Blater yang berada di wilayah sekarang Kecamatan Gumukmas yang dilanjutkan menuju ke Sadeng (Puger).

Hal itu menurut pegiat sejarah asal Desa/Kecamatan Kencong Kabupaten Jember Setyo Hadi, dibuktikan dengan ditemukannya Tjandi Retjo (Candi Deres) yang berada di Dusun Deres Desa Purwoasri Desa Gumukmas, (yang dulu Kecamatan Gumukmas itu bernama Menampu), sekitar tahun 1900 (dalam catatan Belanda) oleh arkeolog yang tergabung dalam Dinas Kepurbakalaan Hindia Belanda.

“Ada foto Tjandi Tjedres yang dipotret pada tahun 1904 dengan kondisi relatif utuh keadaannya dibandingkan kondisi sekarang,  itu dijelaskan dalam buku laporan penelitian kekunoan di Hindia Belanda oleh tim Dinas Kepurbakalaan Hindia Belanda yang berjudul “Rapporten Van de Commisie In Nederlandsch – Indie Voor Oudheidkundig Onderzoek of Java en Madoera,“  yang diterbitkan pada tahun 1904,“ ujar Cak Setyo panggilan sehari-hari pegiat sejarah itu.

Dalam buku laporan tersebut, lanjut Cak Setyo, bahwa Candi Deres adalah peninggalan dari masa Mojopahit, yang digunakan sebagai tempat peribadatan untuk penganut Siwa. Dibuktikan dari beberapa bukti-bukti temuan di sekitar lingkungan Candi Deres. Seperti Patung Durgo dan Patung Nandi.

“Bukan hanya patung, namun di sekitar lingkungan candi juga ditemukan Yoni (gambaran alat vital perempuan yang menunjukkan kesuburan), serta batu relief yang bergambar burung Kaka Tua, dan sebagian temuan tersebut sekarang disimpan di gudang Balai Pelestarian Cagar Budaya Korordinator wilayah Jember yang berlokasi di lingkungan Kantor Dinas Pendidikan Jember,“ jelasnya.

Oleh karenanya, sambung Cak Setyo, mari kita lindungi dan kita lestarikan,  lantaran Candi Deres adalah aset budaya yang dimiliki Kabupaten Jember.

“Keberadaan Candi Deres bisa digunakan sebagai wahana wisata sejarah Kabupaten Jember,“ pungkasnya.(yud)