SURABAYA, PETISI.CO – Keberhasilan klub CLS Knight menjuarai turnamen ASEAN Basketball League (ABL) 2018-2019. Sejak awal targetnya bukan juara. Klub asal Surabaya ini hanya menargetkan lolos play off.
“Target kami sebenarnya masuk play off. Setelah lolos, ya nanggung,” kata Managing Partner CLS Knights Indonesia, Christopher Tanuwidjaja kepada wartawan di sela syukuran juara ABL di GOR Kertajaya, Minggu (19/5/2019).
CLS Knights Surabaya sukses memastikan gelar juara ABL musim ini, setelah mengalahkan Singapore Slingers pada game kelima dengan angka 84-81 di OCBC Arena, Singapura, Rabu (15/5/2019).
Berkat kemenangan tersebut, CLS Knights pun menyudahi seri final ABL 2019 dengan skor 3-2. “Capek. Tapi, tentu kami bahagia dan bersyukur dengan gelar juara ini,” tambah Christopher.
Menurutnya, ABL memang turnamen antar klub. Namun, antar klub yang membawa nama negara. Masuk ke tahun ke sembilan ini, ABL ekspansi ke asia. Bukan hanya Asia Tenggara, tapi sudah ke China, Hongkong dan Taiwan.
“Ini yang membuat kami gembira dengan juara. Kami juara tidak hanya di tingkat Asean, tapi Asia. Kami juara bukan untuk CLS, tapi Indonesia,” ujarnya.
Soal apresiasi, Christopher mengaku sesuai kontrak, pasti ada bonus kepada pemain. Selain bonus, ada hadiah lain. “Pihak yayasan juga akan memberikan apresiasi juga,” tandasnya.
Kebahagiaan serupa juga dirasakan salah satu pemain CLS, Sandi Febiansyah. Kebahagiaan itu dirasakan Sandi setelah melihat perjuangan berat timnya. “Kita tidak ada target, tapi mampu memberikan gelar juara untuk Indonesia,” ucapnya. (bm)
