CLS: Tak Ada Intimidasi Kepada Tim Basket Singapore Slinger

oleh -36 Dilihat
oleh
Christoper (kiri) bersama kuasa hukum CLS

SURABAYA, PETISI.CO – Dituduh pihak Singapore Slinger, CLS Knights Indonesia akhirnya buka suara. Tuduhan yang dilontarkan oleh pihak Singapore Slinger yang dimuat dalam Media Singapura Strait Times, membuat pihak CLS perlu melakukan klarifikasi.

Dalam tulisan di media tersebut CLS dituduh melakukan intimidasi melalui suporter sebelum pertandingan game ke-3, Rabu (8/5/2019) lalu. Pihak CLS Knights merasa apa yang diberitakan oleh media Singapura sama sekali tidak benar.

“Berita di media itu sama sekali tidak betul. Terlebih soal intimidasi ke pemain Singapore Slinger sebelum pertandingan,” kata Managing Partner CLS Knights Indonesia, Christopher Tanuwidjaja kepada wartawan di GOR Kertajaya, Surabaya, Sabtu (11/5/2019).

Christopher lalu menjabarkan kronologi kejadiannya. Dia menjelaskan sesi latihan Singapore Slinger sebelum game ketiga, secara tidak sengaja bus mereka menyerempet pengendara motor sebelum belok ke area di GOR Kertajaya.

“Beberapa waktu lalu, setelah game ketiga kami menerima berita bahwa Bus Slinger diserang oleh fans CLS. Tapi kejadiannya tidak seperti itu. Memang bus mereka sempat menyerempet pengguna jalan, tapi itu bukan salah satu fans kami,” ungkapnya.

Setelah menerima berita tersebut, pihak CLS Knights langsung mengkroscek kebemaran informasi yang ditulis oleh media Singapura Strait Times. Hasilnya memang kejadian tersebut tidak benar adanya.

“Setelah menerima itu, kami tanyakan ke liaison officer (LO) kami yang kebetulan ada di dalam bus Slinger. Ternyata bus mereka menyerempet pengguna jalan. Akhirnya pengendara motor tersebut menggedor pintu bus untuk pertanggung jawaban, setelah itu semua masalah selesai,” jelasnya.

Kuasa hukum CLS Knights, Tonic Tangkau menambahkan kejadian itu diluar ranah olahraga. Karena tidak ada unsur pertandingan. Kejadian itu ketika rombongan bus Singapore Slinger akan menjalani sesi latihan.

“Terkait insiden itu, saya katakan diluar olahraga, pada saat penjemputan atlet Slinger dalam perjalanan terjadi spontanitas pengendara motor yang terserempet bus,” ujar Tonic.

Usai klarifikasi ini pihak CLS sudah tidak mau membesarkan masalah ini. Karena semua sudah selesai. Bahkan, penulis dari media tersebut pun juga mau menulis hak jawab.

“Dari sisi CLS tidak ingin memperpanjang masalah ini, kita santai saja, itu kami anggap dinamika olahraga. Kami pastikan CLS benar-benar tidak ada dalam kejadian itu dan setelah insiden lalu lintas itu, sudah tidak ada kelanjutannya lagi,” jelasnya. (bm)