BANYUASIN, PETISI.CO – Sesuai dengan janji politik Jokowi-JK dengan membagun dari pinggiran, yaitu pedesaan dari sektor pertanian, perikanan dan perkebunan, sehingga masyarakat pedesaan dapat memberikan masukan, guna percepatan pertumbuhan ekonomi yang mandiri dan sejahtera.
Beberapa program pertanian, seperti IP200 yang selama ini sudah dirasakan masyarakat. IP200 program pertanian persawahan cetak sawah dengan bantuan Rp 3.000.000 dalam satu hektarnya.
Dana-dana program pertanian IP200 untuk tahun 2016 digunakan untuk pembangunan saluran dan pompa air untuk persawahan prosvent di tahun 2017 dengan program percepatan tanam betul-betul baik.
Sayangnya, tidak sedikit oknum Gapoktan memanfaatkan kesempatan ini. Seperti dalam pengelolaan Gapoktan Mitra Tani yang diketuai Zamrodin, di Desa Mukti Jaya Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin.
Berdasarkan keterangan dari beberapa kepala kelompok tani, bahwa luas lahan keseluruhan Gapoktan Mitra Tani sekitar 750 H. Ketua kelompok kelompok itu mengaku, dalam gapoktan Mitra Tani belum ada UPKK (Unit Pelaksana Kegiatan Kelompok), padahal seharusnya setiap Gapoktan wajib membentuk UPKK yang tersetruktur.
Di tempat berbeda, Ketua Gapoktan Mitra Tani Zamrodin, Desa Mukti Jaya Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin menjelaskan, bahwa luas lahan pertanian gapoktan Mitra Tani seluas 1205 H. Namun yang dikelola hanya 1000 H saja.
Artinya ada 250 H yang pengelolaannya tidak jelas.(roni)
