Dewan Minta Tidak Asal Renovasi Pasar Setonobetek

oleh -50 Dilihat
oleh
Komisi B, DPRD Kota Kediri saat menggelar hearing

KEDIRI, PETISI.CO – Renovasi Pasar Setonobetek yang rencananya dilakukan tahun 2017, menuai reaksi dari Komisi B, DPRD Kota Kediri. Sebab dengan anggaran yang besar, kalangan dewan meminta untuk tidak asal-asalan dalam renovasu tersebut.

Dalam Hearing yang digelar, Rabu (15/3/2017), di ruangan Komisi B, bersama PD Pasar dan sejumlah instansi terkait, kalangan legislatif meminta PD Pasar lebih jeli dalam menyikapi perilaku para pedagang pasar. Diharapkan, konsep renovasi nantinya tidak merugikan para pedagang.

“Permintaan Kami beralasan. Hal ini mengacu, kurang maksimalnya pasar Paing dan Pasar Bandar yang dalam perjalananya para pedagang lebih memilih menempati lokasi strategis hingga lantai atas tidak terisi,” ungkap Anggota Komisi B DPRD Kota Kediri, Ahmad Abdul Muqtadir.

Menurutnya, dari hal tersebut diharapkan, pihak PD Pasar bisa belajar dari kurang maksimalnya dua pasar tersebut.Jangan sampai, dana yang digelontor senilai Rp 35 miliar, guna renovasi induk pasar, menjadi 2 lantai akan berujung memiliki nasib yang sama dengan dua pasar tersebut.

“Kami harap Pasar Setonobetek, nasibnya tidak sama dengan pasar Paing dan Bandar. Kembalinya kan ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga. Dan hal inilah, yang harus dimaksimalkan PD Pasar dalam menata para pedagang pasar supaya ada pertumbuhan dan kenaikan,” harapnya.

Ditempat yang sama, Saiful Yasin, Direktur PD Pasar, Kota Kediri, mengaku, penataan para pedagang memang tidak semudah yang dibayangkan.Bahkan, pihaknya sudah melakukan upaya maksimal, supaya keberadaan semua los maupun ruko pasar terisi.

“Ya, kami akan berupaya untuk penataan kembali 2 pasar Paing dan Bandar. Namun, dari 9 pasar yang kami kelola, yakni, Pasar Setonobetek, Bandar, Paing, Mrican, Banjaran, Pasar Grosir Ngronggo, Bence dan Tempurejo, mampu menyerap PAD, Rp 4,5 miliar tahun 2015; Rp 5,5 miliar, tahun 2016, dan target Rp 7 miliar untuk tahun 2017. Meskipun, dari nilai itu masih kotor, guna biaya operasional dan lain-lain,” katanya.( dun)