JOMBANG, PETISI.CO – Dinas Pemuda dan Olahraga bersama FORMI Kabupaten Jombang mengadakan Lomba Senam poco-poco dalam rangka kegiatan dan pembinaan olahragawan berbakat/pelatih/instruktur Kabupaten Jombang, yang dibuka Bupati Jombang, di GOR Kabupaten Jombang, Sabtu (16/12/2017).
Selain dihadiri Bupati Jombang, juga Ketua FORMI beserta pengurus, Forkopimda, Pengurus FORMI Kabupaten, jajaran SKPD, Camat se Kabupaten Jombang dan peserta lomba senam se Kabupaten Jombang.
Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko dalam sambutannya mengatakan, Pemerintah Kabupaten Jombang berterima kasih kepada DISPORA dan FORMI yang mengadakan kegiatan lomba senam poco-poco, untuk membudayakan masyarakat secara rutin olahraga semesta, karena Jombang menerima penghargaan Kabupaten Sehat.
“FORMI otomatis bisa menciptakan dan mempertahankan masyarakatnya hidup sehat,” katanya.
Lanjut Nyono, bahwa rutin melaksanakan olahraga dapat menghilangkan perbedaan dan harus bersama -sama melengkapi kebersamaan yang menunjang Kabupaten Jombang menerima penghargaan peduli HAM.
Artinya Pemerintah Jombang perhatian terhadap dunia pendidikan, dunia kesehatan, anak yatim dan fakir miskin serta lainnya pada pembaharuan untuk kesejahteraan rakyat. “Saya senang dan berharap olahraga dilaksanakan secara rutin, tanpa paksaan, dengan ikhlas, bukan karena lomba. Di tubuh yang sehat, jiwa pikiran, tindakan dan perilaku yang sehat. Melalui DISPORA diberikan alokasi anggaran untuk kegiatan olahraga supaya masyarakat semua sehat,” ujarnya.
Ketua FORMI Tjaturina Yuliastuti Wihandoko ketika dikonfirmasi mengatakan, kegiatan senam Poco-poco untuk menggerakkan olahraga yang senang kepada masyarakat supaya selalu hidup sehat.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Agus Susilo Sugioto saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa kegiatan lomba senam poco-poco yang dilaksanakan FORMI adalah kegiatan untuk memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat.
“Melalui FORMI kita bisa mengajak masyarakat dan anak-anak untuk membudayakan olahraga tradisional di mana akan berdampak positif terhadap pengaruh teknologi (gatget, play stasiun, narkoba…dll) sehingga masyarakat dan anak-anak bisa menyenangi kembali permainan-permainan oltrad seperti : egrang, gobak sodor, petak umpet, patil lele, senam poco2, dll) di mana untuk kejuaraan-kejuaraan 0ltrad ini telah dilaksanakan sampai ke Tingkat Nasional bahkan Internasional,” pungkasnya. (yun)
