Dipimpin Kades Suparji, Desa Krondonan Kec. Gondang Sudah 4 Kali Sertifikat Massal

oleh -133 Dilihat
oleh
Suparji, Kades Krondonan, lugu dan bijaksana.

BOJONEGORO, PETISI.CO – Walau secara geografis, letak Desa Krondonan Kecamatan Gondang,  berada di pinggiran,  tetapi  tidak mau ketinggalan dengan wilayah lain untuk kesadaran dalam hal sertifikasi tanah.

Ditunjang sosok kepala desanya, yang iklas bekerja dan merakyat,   membuat impian masyarakat Desa Krondongan untuk memiliki sertifikat tanah, berjalan lancar.

Seperti diketaui, Desa Krondongan  barada di posisi 521 dari permukaan air laut, dan jarak tempuh 52 KM dari ibu kota Kabupaten Bojonegoro, 37 KM dari ibu kota Kabupaten Nganjuk, 43 KM dari Saradan Madiun. Belum lagi medan lembah penuh lika-liku,

Namun, kesadaran masyarakat untuk mempunyai setatus tanah bumi yang bernama Peta Bidang, bahkan Sertifikat sudah tinggi.

Kepala Desa Krondonan, Suparji didampingi Kasun Tadahan Sutopo dan Ketua BPD, Said, kepada wartawan petisi.co, mengatakan,  bahwa animo masyarakat Krondonan sangat tinggi. Atas kerjasama semua pihak, kini  sudah sampai 4 tahap.

Masyarakat merasa senang dengan memiliki sertifikat,  diantaranya status tanah menjadi jelas dan ada kepastian hukum,  serta untuk agul agul.

“Coro Jawane, gampang nggo mek utangan bank, serta kepentingan lainnya, ngono lho pak,” kata Kades Krondonan dua periode berjalan, menggantikan Mbah Wito yang juga dua periode yang sekarang menjadi anggota DPRD Fraksi PAN.

Lebih lanjut, Kades Krondonan yang juga Ayahanda Sekdes Krondonan tersebut merinci, pada tahapan awal ada 400 bidang, tahap kedua 375, tahap ketiga 300 dan tahap ke empat ada sekirar 750 bidang, karena saat ini  belum dead line.

Kalau di Perbup biaya Rp 150. 000, – paling yo cukup Pak, paling yo piro to pak, misal pathok 3 @Rp. 15. 000 x 3 ; Rp. 45. 000, – ditambah pemberkasan Rp. 10. 000, Materai digawe nayoh nayohan 2, berarti Rp. 12. 000, – khan masih ada kelebihan, lha panitia iso nggak melaksanakan tugas dengan dana sedemikian itu.

Soale snack itu jajan kotakan wis ko nggone BPN, tenaga ukur wis termasuk BPN, lha sing durung yo itu sing pembantu petugas ukur, yakni sing nggereti meteran. “Wis to iso cukup cukup. Ko tak serahno nok panitia kabeh, Kulo namung menfasilitasi thok pak,” tegas Kades Krondonan.

Soal bumi yang luas serta pemohon terbanyak, kata Kades Suparji, yakni Dusun Tadahan, Dusun Krondonan, Dusun Tengaring, Dusun Bandotan dan Dusun Jomblang Jati.

Sepurane nggih pak, matur nuwun, pancen nggeh awak ijek, ditinggal meninggal istri, nggih ngeten niki sepi, ulasan Kades Krondonan yang terkesan masih berkabung, karena sang istri tercinta telah pulang ke Rahmatullah lebih awal. (eko/dan/bud)

No More Posts Available.

No more pages to load.