Disamping Lihai Olah Kuas, Ia Juga Mampu Olah Batin

oleh -77 Dilihat
oleh
Wadji Iwak saat berkarya lukis

Melihat Sisi Lain Pelukis Wadji Iwak

 SIDOARJO, PETISI.CO – Di kalangan para seniman lukis dan budayawan Surabaya -Sidoarjo, siapa yang tidak kenal sosok pelukis Wadji Iwak.

Pria kelahiran Jombang yang sudah menyandang sebutan kakek ini sangat akrab dengan dulur dulur sejawat maupun lintas keahlian dalam dunia kesenian. Namun, sebagian besar mereka (para seniman lukis,Red) mungkin kurang banyak tahu bahwa Cak Wadji –panggilan akrab pelukis Wadji Iwak—juga memiliki keahlian lainnya, khususnya ahli olah batin.

Sore itu diakhir bulan Ramadhan 2017,  Suwoto jurnalis PETISI, datang ke rumah sekaligus studio lukis Wadji Iwak di Desa Bangsri Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo. Tujuannya adalah silahturrahmi sekaligus omong- omong untuk mengexplor keahliannya dalam olah batin. Semula pelukis yang memiliki nama lahir Suwadji ini enggan diajak ngomong perihal kemampuan spiritual yang ia miliki.

Lantaran kemampuan olah batinnya sudah lama diketahui oleh penulis, akhirnya Cak Wadji mau bertutur apa adanya perihal perjalanan spiritualnya.

“Maaf saya nglakoni laku spiritual sebenarnya sudah sejak muda dulu, dididik oleh paman saya,” tuturnya membuka kisah lelaku batin dirinya.

Namun ucapan itu berhenti tidak dilanjut, lantaran terdengar suara adzan magrib berkumandang. Lantas ia berucap “Monggo mbatalno poso disik (Ayo batalkan puasa dulu),” katanya sambari masuk ke dapur lantas keluar lagi sambil membawa takjil dan dua gelas air teh manis.

Wadji Iwak bersama Suwoto jurnalis PETISI

Setelah sholat magrib, Wadji Iwak mengajak  buka bersama di warung milik istrinya yang berada di halaman depan rumah. Sekitar 30 menit setelah buka puasa, ia melanjutkan kisah spiritualnya. Namun sebelum melanjutkan bercerita, ia meminta agar kisah olah batinnya jangan dibesar besarkan.

Dikatakan, dalam dunia olah batin memang sudah dikenalnya sejak ia berusia remaja. Namun kemampuan olah batin itu disimpan rapat-rapat dengan harapan orang lain jangan sampai mengerti. Oleh karena itu, ia lebih mengexplor ke publik soal keahliannya dalam seni lukis. Makanya sampai saat ini, bapak 3 anak ini terkenal sebagai pelukis. Khususnya melukis ikan atau iwak, sehingga ia dijuluki Wadji Iwak.

Pelukis yang memiliki ratusan hasil karya ini, baru membuka sisi lain kemampuannya yakni olah batin,  dilakukan pada awal tahun1999-an. Dan lambat laun, keahlian olah batin dicium sejumlah  pihak dan tentunya ia saat ini dibutuhkan masyarakat dalam masalah tersebut. Bisa dikata Cak Wadji adalah seorang seniman lukis dan spiritualis. Disamping lihai olah kuas, ia  juga mampu olah batin.

“Tolong jangan dibesar besarkan masalah spiritual ini,” pesannya.

Diakui atau tidak, Wadji Iwak merupakan sosok seniman lukis yang kreatif dan pecinta budaya. Dalam perjalanan kehidupannya, diwarnai sejumlah kesibukan yang bukan hanya melulu nggambar di kanvas saja, namun juga melakukan aktivitas budaya dan kesenian lainnya.

Dia juga dekat dengan para seniman ludruk, reog dan kesenian tradisional lainnya. Ia juga kenal sejumlah artis maupun tokoh masyarakat baik tingkat lokal maupun nasional. Bahkan tidak hanya kenal, ia tampaknya juga membaur dalam kesenian mereka. Belakangan, Cak Wadji juga aktif dalam komunitas sepeda kuno sekaligus sering nggowes dalam berbagai event di Surabaya dan Sidoarjo.

Pelukis yang sudah berpuluh kali pameran di berbagai kota besar ini, dalam dunia spiritual sepertinya semakin berkembang di masyarakat. Banyak orang sudah datang ke rumahnya bukan untuk urusan lukisan namun soal dibantu masalah spiritual.

“Karena ada orang minta tolong ya saya wajib membantu, tapi melukis tetap menjadi prioritas dalam kehidupan saya,” jelas Wadji Iwak yang suka penampilan rambut agak gondrong dan berbusana warna hitam ini.(suwoto)