Disbudpar Jatim Selenggarakan Lawatan Sejarah

oleh -62 Dilihat
oleh
Kepala Disbudpar Jatim Sinarto S.Kar, MM memberikan sambutan

GRESIK, PETISI.CO – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jatim menyelenggarakan Kegiatan Lawatan Sejarah Provinsi Jawa Timur Tahun 2019, 20 – 22 Februari 2019 di Hotel @Home Premiere Jl. Kalimantan No. 12A Manyar Kabupaten Gresik.

Peserta Lawatan Sejarah Provinsi Jawa Timur Tahun 2019

Kepala Disbudpar Jatim Sinarto S.Kar, MM mengemukakan dengan adanya kegiatan lawatan sejarah tingkat Provinsi ini, diharapkan mampu menumbuhkan minat dan bakat generasi muda kita. Dan juga para guru untuk dapat mengembangkan dirinya dalam pembuatan karya tulis sejarah yang baik dan benar, dan memberikan informasinya kepada masyarakat.

Menurutnya, jaman ini yang dikenal era melineal banyak ditemukan perilaku menyimpang dari generasi muda, para siswa khususnya sekolah menengah. Kejadian terakhir ini salah satu sekolah menengah di Gresik yang viral melakukan perlawanan kepada guru, dan bahkan di Sampang Madura sampai membunuh gurunya.

“Itu tentu saja karena siswa tidak mencontoh perilaku moral dan budaya leluhur bangsa kita yang dikenal sopan santun,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim, Sinarto S.Kar, MM.

Kepala Bidang Cagar Budaya dan Sejarah, Dra. Endang Prasanti, MM menyebutkan, Peserta kegiatan ini sebanyak 100 orang terdiri 38 guru sejatah dan 62  siswa tingkat SMA/ Sederajat dari Kabupaten dan Kota di Jawa Timur.

Peserta juga melakukan kunjungan lapangan dilaksanakan pada hari Kamis (21/2/2019) dengan objek kunjungan meliputi : Monumen Van Der Wijck (TPI) Brondong, Pembuatan kapal Ijon-Ijon (Desa Kandang Semangkon).

Menurut Dra. Endang Prasanti, MM, maksud dan tujuan dilaksanakannya kegiatan Lawatan Sejarah Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 antara lain : Menanamkan kesadaran historis kepada generasi muda agar mencintai dan memahami sejarah bangsanya sehingga sikap dan perilakunya selalu berdasar pada nilai-nilai sejarah. Mengembangkan keterampilan elementer pada generasi penerus dalam melaksanakan penelitian serta penulisan sejarah lokal dalam bentuk karya ilmiah yang sesuai kaidah penulisan sejarah.

“Memberikan metode pembelajaran sejarah yang edukatif, inspiratif dan kreatif sehingga pelajaran sejarah menjadi menarik dan dapat meningkatkan daya nalar dan kritis siswa terhadap fenomena yang ada di linkungan sekitar,” ujarnya.

Juga memilih 5 guru sejarah dan 27 siswa sebagai wakil Jawa Timur pada kegiatan lawatan sejarah tingkat daerah yang diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Yogyakarta diperkirakan pelaksanannya tanggal 18 – 21 Juni 2019 di Semarang Jawa Tengah. (tgh)