Dzikir Akbar Kebangsaan untuk Doa Pejuang Kemerdekaan Indonesia

oleh -61 Dilihat
oleh
Dzikir Akbar Kebangsaan untuk Doa Pejuang Kemerdekaan Indonesia

BANYUWANGI,  PETISI.CO –  Ribuan umat muslim memenuhi Desa Patoman, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi. Mereka berkunjung untuk mengikuti kegiatan Pengajian Umum dan Dzikir Akbar Kebangsaan pada Jum’at malam (11/8/2017).

Kegiatan ini diadakan dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan ke-72 RI serta Haul Syeh Abdul Qodir Al-Jaelani, selanjutnya juga kirim do’a kepada Allah untuk mengenang para pejuang, kiai, ulama, habaib, dan tokoh agama seluruh Indonesia yang telah berjuang besar demi Kemerdekaan Negara Indonesia.

Dalam acara Pengajian Umum dan Dzikir Akbar Kebangsaan ini, juga dihadiri oleh Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas dan juga Forpimka Kecamatan Blimbingsari

Memang pengajian umum dan dzikir akbar seperti ini sudah sering dilaksanankan di Kabupaten Banyuwangi, namun berketepatan dengan adanya Hari Kemerdekaan RI yang ke 72 tahun, dirasa lebih sepisal, dikarenakan pada kesempatan ini juga kita dapat bersyukur karena Indonesia negeri kita tercinta telah terbebas dari belenggu penjajah.

Serta pada kesempatan ini juga berdoa’a untuk para seluruh pahlawan yang telah berkorban jiwa dan raga demi Indonesia merdeka.

“Semoga semua pahlawan yang berjasa pada Indonesia diberikan surga dan kita sebagai generasi penerus dapat meneruskan sisa perjuangan pahlawan,”  ujar Jama’ah asal Banyuwangi, Tian (24).

Terlihat pada Pengajian Umum dan Dzikir Akbar Kebangsaan ini dipimpin oleh KH. Achmad Muzakki Syah dan istrinya Nyai Hj. Siti Halimah Muzakki Pengasuh Pondok Pesantren AL- Qodiri Jember.

Menurut Ketua Panitia M. Hafi Wijaya, melalui Dzikir Akbar Kebangsaan dan do’a bersama ini bertujuan agar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi negara yang aman, damai, dan tentram, selebihnya agar dapat mensyukuri makna kemerdekaan Indonesia yang ke 72 tahun ini.

Selain itu Hafi juga mengajak generasi muda untuk lebih mencintai tanah airnya. Terlihat kegiatan ini diselenggarakan murni dari Remaja Masjid AT-TAQWA Patoman dan tanpa ikut campur tangan oleh para orang tua.

“Selanjutnya jika pemuda yang bergerak, kedepan akan ada generasi generasi penerus yang akan menggantikan para orang orang tua,” tambahnya. (roh)