Fakta Misteri dan Mitos Gerhana Bulan

oleh -84 Dilihat
oleh
KRHT Gus Ripno Waluyo, SE, SPd,

MALANG, PETISI.CO – Gerhana bulan adalah suatu bentuk keadaan alam yang menunjukkan pesonanya dimana Gerhana Bulan merah seperti apa yang dikenal dengan gerhana bulan total dalam fase penampakan bulan. Menurut penjelasan KRHT Gus Ripno Waluyo,SE,SPd, gerhana merah darah terjadi karena cahaya matahari yang dibiaskan oleh atmosfer bumi.

Ini adalah salah satu peristiwa alam yang terjadi pada puluhan tahun sekali. Walaupun setiap munculnya gerhana bulan merah sering mengalami perbedaan seperti blood moon yang terlihat lebih besar dari biasanya akan berubah menjadi super moon. Kejadian ini sangat sering terjadi karena posisi bulan berada dekat dengan bumi. Inilah sebabnya mengapa gerahana bulan merah terlibat besar.

Gerhana Bulan Tidak Berbahaya

Bedasarkan dari tampilan dengan warnanya yang merah, kemunculan dari gerhana bulan merah ini sangat ditakuti oleh banyak orang yang mungkin dapat menimbulkan bahaya atau bencana. Pada kenyataannya, fenomena alam ini sama selaki tidak membawa efek apa-apa untuk alam dan juga manusia yang ditimbulkan oleh gerhana bulan tersebut kerena disebabkan oleh patulan bayangan dari bumi.

Berdasarkan pemahaman banyak orang yang mungkin belum mengetahui banyak mengenai gerhana bulan, kejadian tersebut disebabkan oleh bayangan bumi yang jatuk ke bulan. Yang sebenarnya adalah sebaliknya. Dengan apa yang telah dijelaskan mengenai fakta dan mengapa disebut sebagai gerhana bulan, ada juga yang mempercayai penyebab atau mitos terjadinya gerhana bulan.

1. Sang Batara Kala sedang muncul

Berdasarkan apa yang dipercayai oleh suku Jawa kuno dari fenomena bulan merupakan malam yang mencekam. Dijelaskan KRHT Gus Ripno Waluyo, SE, SPd (Spiritualis & Prajurit Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat ), menurut kepercayaan suku Jawa kuno, Batara Kala muncul untuk memangsa manusia terutama bayi manusia. Pada saat gerhana bulan terjadi, banyak dari masyarakat Jawa melakukan sebuah ritual dengan tujuan agar dapat mengusir Batara Kala. Bagi orang dewasa, mereka ditugaskan membuat keributan dengan memukul kentongan serta memukul lumpang dengan apa yang dikenal tumbukan padi. Bagi ibu yang sedang hamil dengan mengoleskan sisa abu bakaran dan dioleskan pada perut agar janin pada ibu hamil tersebut tidak dimakan atau mirip dengan Batar Kala.

2. Banjir Darah Naga

Menurut kepercayaan orang China, warna merah pada bulan yang hampir menyerupai darah disebabkan oleh naga yang sangat haus akan darah. Dengan bulan yang dipenuhi oleh darah, naga akan turun ke bumi dengan mengubah air yang ada dalam sungai menjadi seperti darah. Ini dilakukan oleh naga dengan memangsa setiap manusia. Itulah sebabnya mengapa orang China membunyikan petasan karena dipercaya sang naga akan takut dan menjauhi manusia. Dengan cara lain yang dipercayai orang China dengan membuat sebuah pertunjukan sampai bulan kembali seperti yang biasanya.

3. Munculnya Dewi Bulan

Dengan apa yang menjadi kepercayaan orang Amerika pada saat munculnya gerhana bulan merah disebabkan oleh Dewi Bulan yang sedang bangkit. Apa yang dipercayai oleh orang Amerika pada Dewi Bulan adalah sosok berkriteria baik. Sang Dewi yang bangkit merupakan suatu pertanda baik untuk setiap Ibu yang ada di seluruh dunia. Oleh sebab itu, warna merah pada bulan dipercayai dapat memberikan ketenangan jiwa, emosional dan juga dapat membuang energi jahat yang ada di dalam tubuh. Kepercayaan yang memberi dampak baik dengan munculnya bulan merah sebagian besar dari masyarakat Amerika akan keluar dengan menyaksikan sampai hal tersebut selesai.

4. Bulan Yang Dimakan Jaguar

Sama dengan apa yang menjadi kepercayaan oleh Jawa kuno. Penduduk Inca juga percaya munculnya bulan merah pertanda tidak baik. Itu dipercayai oleh orang Inca dimana bulan darah dimakan oleh Jaguar. Orang Inca percaya warna merah dari bulan dikarenakan gigitan Jaguar yang memakan bulan hingga mengeluarkan darah. Masyarakat Inca juga mempercayai jika Jaguar turun kebumi hanya untuk memangsa setiap manusia yang dijumpainya. Pada saat bulan merah muncul, untuk menakuti Jaguar agar tidak memangsa manusia, penduduk Inca memukul benda apa saja yang dapat menghasilkan suara serta berteriak dengan kencang.

5. Bulan Sedang Terluka Dan Berdarah

Banyak dari pandangan beberapa negara yang menilai kemunculan gerhana bulan merah merupakan suatu pertanda dengan kejadian yang tidak baik. Seperti apa yang menjadi kepercayaan Suku Hupa di California. Kepercayaan suku Hupa dengan munculnya gerhana bulan merah dimana bulan tersebut memiliki 20 istri dengan hewan peliharaan yang sangat buas. Bagi suku Hupa, gerhana bulan merah seperti darah disebabkan karena bulan yang terlambat atau tidak memberi makan hewan buas tersebut, maka yang menjadi mangsa adalah bulan itu sendiri.

6. Racun Tersebar Ke Bumi

Gerhana Bulan Merah menurut kepercayaan bangsa Jepang adalah racun yang menyebar luas di bumi. Dengan apa yang menjadi kepercayaan bangsa Jepang, mereka akan menutupi semua sumur yang ada dengan tujuan agar racun tidak akan tersebar melalui air. Walaupun sudah diberikan penjelasan secara ilmiah mengenai hal tersebut, ini sudah menjadi tradisi turun-temurun oleh negara Jepang dimana racun yang berasal dari Dewa Matahari.

“Gerhana adalah fenomena astronomi yang terjadi apabila sebuah benda angkasa bergerak ke dalam bayangan sebuah benda angkasa lain. Istilah ini umumnya digunakan untuk gerhana matahari ketika posisi bulan terletak di antara bumi dan matahari, atau gerhana bulan saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Namun, gerhana juga terjadi pada fenomena lain yang tidak berhubungan dengan bumi atau bulan, misalnya pada planet lain dan satelit yang dimiliki planet lain,” jelas KRHT Gus Ripno Waluyo, SE, SPd .

Di dalam agama Islam, umat muslim yang mengetahui atau melihat terjadinya gerhana bulan ataupun matahari, maka selayaknya segera melakukan Shalat Kusuf (Shalat Gerhana).

Ini hanya bertujuan untuk membantu Anda yang mungkin belum memahami mengenai gerhana bulan. Semoga apa yang tertulis diatas menjadi sangat berguna dan bermanfaat bagi setiap pembacanya. (*/cah)