Gubernur Jatim Launching Buku “Berkaca dari Kegagalan Liberalisasi Ekonomi”

oleh -61 Dilihat
oleh

SURABAYA, PETISI.CO – Gubernur Jatim Soekarwo tak pernah berhenti berkarya. Di akhir masa jabatannya, Pakde Karwo, sapaan akrabnya, Soekarwo membuat buku ketujuh yang menarik.

Buku dengan judul “Berkaca dari Kegagalan Liberalisasi Ekonomi” ini dilaunching di Sheraton Hotel, Surabaya, Minggu (21/10/2018). Hadir dalam launching Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso sebagai keynote speech dan sejumlah nara sumber lainnya.

Usai launching, Pakde Karwo sapaan akrabnya, kepada wartawan mengaku karyanya kali ini merupakan representasi dari ‘working ideology’ yang dilakukan saat bekerja sehari-hari. Lalu, dia wujudkan dalam bentuk nyata yaitu sebuah buku.

Dalam buku terbitan PTbElex Media Komputindo tersebut, Pakde Karwo memberikan jalan tengah dari dua pertarungan teori ekonomi yaitu teori Ekonomi Liberal dan teori ekonomi komando.

“Yang satu ingin liberal atau sebebas bebasnya. Satunya lagi ingin negara mengatur sekuat-kuatnya, dua posisi itu bertarung sejak 1930 dan tidak ada yang menang atau kalah,” ujarnya.

Dari persoalan tersebut, Pakde Karwo dalam bukunya menawarkan satu solusi yang tidak pernah ditemukan dalam pertarungan dua ekonomi tersebut. Yakni, proses produksi, pembiayan dan pasar.

“Pada proses produksi ini bahan bakunya harus diambilkan dari sekitar kita. Lalu, di dalam pembiayaan harus lebih murah daripada industri yang lebih besar, dan terakhir pemasarnya, kita bantu dengan pembuatan kantor perwakilan dagang di berbagai daerah sampai luar negeri,” paparnya.

Langkah tersebut, menurutnya, harus diambil. Sebab, pemerintah mempunyai fungsi untuk memberikan bimbingan kepada rakyatnya untuk mencapai kesejahteraan secara fisik.

Nantinya, diharapkan kebijakan tersebut bisa menimbulkan pertumbuhan inklusi yang mengurangi kesenjangan kemiskinan dan pengangguran. “Karena biasanya secara teoritik pertumbuhan yang tinggi itu membuat kesenjangan juga semakin tinggi itu yang paling sulit dilakukan pengambil keputusan di manapun didunia ini,” tandasnya.

Langkah tersebut, sudah diterapkan di Jatim. Hasilnya adalah meningkatnya ekonomi daerah di Jatim, yang dibuktikan dengan bertumbuhnya UMKM.

Pada tahun 2008 UMKM di Jatim masih berjumlah 4.2 juta UMKM, lalu pada tahun 2012 naik menjadi 6.8 juta, dan pada tahun 2016 naik lagi menjadi 12.1 juta.

Selain itu, pada pemerintahan Pakde Karwo dan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) selama dua periode, angka kemiskinan turun lebih kurang 8 persen Pada tahun 2008, angka kemiskinan berdasarkan data BPS masih sebesar 18,51 persen, sedangkan data Maret 2018 BPS, kemiskinan di Jatim turun menjadi 10,98 persen. (bm)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.