PONOROGO, PETISI.CO – Setelah ditunggu -tunggu ratusan warga Desa Duri Kecamatan Slahung, kehadiran Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang diagendakan tiba di Desa Duri pukul 15.30 wib ternyata mundur, karena sesuatu hal di Kabupaten Pacitan, sehingga tiba di Desa Duri Kabupaten Ponorogo kurang lebih pukul 17.30 wib.
Meski kedatangan orang nomer 1 di Jatim ini mundur, namun tidak membuat ratusan warga bergeming dari posisi duduknya. Mereka ingin melihat langsung Gubernur Khofifah, Minggu (7/7/2019).
Kedatangan Kofifah di RT 02 RW 003 Dusun Jenggring Desa Duri Kecamatan Slahung Ponorogo untuk mengunjungi daerah kekeringan air bersih. Dimana di Desa Duri ada 2 Dusun dan 4 RT yang terdampak kesulitan air bersih di saat musim kemarau. Yakni Dusun Tlogo dan Dusun Jenggring. Dari ke empat RT tersebut berjumlah 575 jiwa dari 187 KK.
Dalam kunjungannya, Gubernur berharap kepada masyarakat untuk berhemat air, mengingat menurut BMKG pada bulan Agustus puncaknya kemarau.
“Karena ini masih bulan Juli dan menurut BMKG bahwa puncaknya kemarau di bulan Agustus, maka masyarakat harua hemat air dan ini kami memberikan 10 tangki dan 200 jirigen untuk warga agar lebih mudah dalam pengambilan air dari tangki atau tandon yang ada di wilayahnya dan nanti air akan disuplay oleh truk tangki dan dimasukan ke tangki-tangki di dekat pemukiman warga, sehingga sangat strategis,” jelas Khofifah.
Gubernur juga menyinggung adanya sumur dalam yang sudah mulai diuji coba di Desa Duri ini.
“Dari sini kurang lebih 2 km sumur dalam sudah diuji coba dan semoga sukses kedepan pipanisasinya, sehingga warga di lingkungan Banyu Panguripan mudah mendapatkan air bersih, masyarakat tenang karena Pemprov dan Pemkab bekerjasama dalam mengatasi kerawanan air bersih ini, kita akan selalu bersinergi dengan pemkab,” imbuh mantan Menteri Sosial ini.
Sementara Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni juga menyampaikan kepada Gubernur terkait jumlah desa rawan kekeringan di Ponorogo.
“Untuk Ponorogo ada 12 desa yang rawan kekeringan dan meski sudah dibor, namun tidak keluar air, karena tidak ada sumber dan 59 desa krisis air,” jlentreh Bupati.
Kedatangan Gubernur Jatim ini selain disambut ratusan warga Desa Duri juga dari pejabat pemkab juga turut hadir, selain Bupati antara lain Wakil Bupati Sujarno, Sekda Agus Pramono, Kepala Bapeda Sumarno, Kadinkes
Rahayu Kusdarini, Kepala Dinas PUPR Jamus Kunto dan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Endang Retno Wulandari serta dari BPBD serta relawannya.(mal)
