Hari Jadi Kota Surabaya ke 725, Risma : Anak-anak Kita Harus Jadi Pemenang!

oleh -90 Dilihat
oleh
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, saat memberikan penghargaan kepada seorang veteran.(hms)

Kelurahan Babat Jerawat Terima Penghargaan Bebas ODF

SURABAYA, PETISI.CO – Pemerintah Kota Surabaya memperingati Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-725, Kamis, (31/5/2018).  Hadir dalam kegiatan ini, seluruh jajaran Pemkot Surabaya dan semua Forkopimda Kota Surabaya, serta para veteran dan tamu undangan.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma juga memberikan 102 penghargaan kepada pihak-pihak  yang dinilai mendukung perkembangan Kota Surabaya.  Salah satunya diberikan kepada Kelurahan Babat Jerawat  Kecamatan Pakal sebagai kelurahan bebas ODF (Open Defecation Free).

Dalam sambutannya, Wali Kota Risma mengungkapnya rasa duka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban musibah bom di Surabaya. Sebab, para korban itu tidak bisa menikmati dan memperingati Hari Jadi Kota Surabaya ke 725.

“Hari ini, kita merayakan Hari Jadi Kota Surabaya ke–725 tahun dengan hati yang terluka, karena sebagian saudara kita tidak dapat bersama memperingati dengan rasa syukur yang sepatutnya dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Untuk itu, sekali lagi disampaikan rasa duka cita yang mendalam kepada keluarga para korban,” kata Wali Kota Risma.

Menurut Wali Kota Risma, para pelaku serangan bom itu telah mencoba mengoyak semua hasil kinerja kolektif membangun kota dan bahkan sendi–sendi persatuan dan kesatuan bangsa. Mereka benar–benar sengaja merusak rasa aman dan nyaman Surabaya sebagai salah satu kota teraman di dunia.

“Namun, kenyataan pahit ini harus kita hadapi dan bahkan harus menjadi cambuk untuk meneguhkan persatuan dan kesatuan segenap insan di Kota Surabaya. Kini saatnya kita berdiri dan bergandengan tangan seraya berteriak, Kita Bersaudara!!!,” tegasnya.

Wali Kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu mengajak kepada seluruh masyarakat untuk lebih maju dibanding tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, ia juga ingin membuktikan kepada dunia bahwa kebersamaan di Surabaya bisa mewujudkan cita-cita pendiri bangsa.

Sebab, Bangsa ini bukan bangsa yang lemah, yang menerima kemerdekaaan sebagai hadiah penjajah. Itu telah dibuktikan 725 tahun lalu dan 10 Nopember 1945, Surabaya telah berhasil mengusir Balatentara terkuat dunia.

“Inilah yang harus kita contoh, dengan satu tekad, gigih berjuang dan pantang menyerah tanpa mengenal perbedaan apapun, serta tidak pernah peduli akan keterbatasan atau halangan yang menghambat kemajuan,” kata dia.

H Khusairi Lurah Babat Jerawat didampingi Nasir Ketua IPSM Kecamatan Pakal menunjukkan penghargaan sebagai Kelurahan bebas ODF.

Wali Kota Risma juga mengaku sangat bersyukur atas soliditas warga kota dengan segenap pemangku kepentingan Surabaya yang sungguh luar biasa. Makanya, dunia ekonomi dan bisnis di Kota Surabaya sudah bergerak dengan masif pasca musibah itu, demikian juga mobilitas dalam dan luar negeri serta implementasi dari investasi juga telah berjalan lancar tanpa hambatan berarti. “Saya pastikan kondisi Kota Surabaya saat ini sudah kembali pulih,” tegasnya.

Saat ini, warga Kota Surabaya mengemban misi bersejarah “mengalahkan” musuh bersama yang sesungguhnya, yaitu kemiskinan dan kebodohan dalam arti yang luas. Sebab, apabila itu kalah, maka kita akan mengalami “penjajahan” kembali, yakni hanya menjadi “Penonton” atau “Pelayan” atau bahkan akan mengalami “devide et impera atau adu domba” di kota sendiri.

“Kita dan para Pahlawan, tentu ingin Anak–Anak menjadi Pemenang, bukan penonton. Untuk itu, izinkan saya berbicara Tidak ada yang tidak bisa, asal kita mau atau tidak,” ujarnya.

Oleh karena itu, untuk mencegah adu domba dalam bentuk terorisme dan penyebaran paham radikal, Pemkot Surabaya meluncurkan aplikasi SIPANDU (Sistem Informasi Pantauan Penduduk) yang membutuhkan peran aktif dari semua lapisan masyarakat. Melalui aplikasi ini, maka diharapkan bisa mendeteksi dini hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di Kota Surabaya.

Sementara, H Khusairi, Lurah Babat Jerawat Kecamatan Pakal, salah satu yang menerima penghargaan sebagai kelurahan bebas  ODF kepada petisi.co menyampaikan ucapan terima kasih kepada warga  yang mengikuti program tidak buang air besar sembarangan.

Selain itu, menurut Khusairi, penghargaan yang diberikan oleh orang nomor satu di Pemkot Surabaya itu sebagai hasil kerja keras seluruh masyarakat  dan pihak lain demi kemajuan Kelurahan Babat Jerawat.

“Kami berterima kasih kepada saudara-saudara kami yang telah membantu kelancaran pelaksanaan program ini,”  ujar Khusairi didampingi  Nasir, Ketua Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Kecamatan Pakal,(mas/sir)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.