Isu Kiamat di Ponorogo, Nadjib Hamid: Banyak WNI Yang Belum Terdidik

oleh -57 Dilihat
oleh
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, Nadjib Hamid

SURABAYA, PETISI.CO – Ada kejadian memilukan di Ponorogo. Gara-gara terbuai dengan doktrin kiamat, sedikitnya 52 warga di Ponorogo pindah ke Malang. Ironisnya, mereka rela menjual rumah dan pekaranganya dengan harga yang sangat murah.

Tak pelak, kondisi tersebut membuat prihatin para tokoh agama. Tak terkecuali Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, Nadjib Hamid. Dia menyebut kondisi itu menunjukkan masih banyak Warga Negara Indonesia (WNI) yang belum terdidik.

“Sehingga gampang termakan isu atau informasi yang tidak benar. Bagaimana mereka memahami kalau di Ponorogo kiamat, tapi di Malang tidak,” katanya kepada wartawan di kantor PWM Jatim, Rabu (13/3/2019).

Menurutnya, kejadian yang menimpa masyarakat Ponorogo itu, sungguh tidak masuk akal. Jika kiamat hanya di Ponorogo, mengapa di Malang tidak.

“Masak ada kiamat lokal. Saya kira, ini tugas kita bersama untuk memberikan pendidikan ke warga. Masak warga sampai tidak tahu kiamat itu apa,” ujarnya.

Nadjib Hamid yang juga calon senator DPD RI dari Jatim ini juga menyesalkan aset-aset milik warga yang dijual sangat murah. Seperti rumah yang dijual Rp 10 juta sampai Rp 30 juta.

“Kenapa mobilnya, rumahnya dijual sangat murah. Jangan-jangan ada aspek gendamnya juga. Ini harus diselidiki siapa yang melakukan doktrinasasi dan siapa yang membeli aset-aset mereka,” ungkapnya.

Pihaknya minta aparat yang di lingkup desa, ikut melakukan pencegahan dan memberikan pendidikan kepada warga. Aparat di desa yang paling dekat dengan masyarakat mestinya peka. Kalau ada peristiwa aneh, seharusnya bisa melakukan pencegahan.

“Kalau jual beli aset mereka dirasa nggak wajar, harusnya dibatalkan. Itu jual beli tidak sah. Aparat tidak serta merta menghalangi, tapi itu upaya melakukan pencegahan demi kemaslahatan warga,” paparnya.

Nadjib juga meminta orang yang membeli aset warga tersebut juga dilacak. “Saya curiga, tolong dilacak pembeli aset mereka. Apakah ada korelasi positif,” kata mantan komisioner KPU Jawa Timur ini

Sebelumnya, sebanyak 16 kepala keluarga (KK) atau 52 warga Desa Watubonang, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo berbondong-bondong pindah ke Malang. Mereka berpindah ke Malang karena diduga mendapatkan doktrin tentang Kiamat. (bm)