Pesan Awi Saat Hadiri Pelantikan ISNU Jombang
JOMBANG, PETISI.CO– Gebrakan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Jombang di bawah kepemimpinan H. Abdul Hannan Majdy, S.Kom, dibuktikan saat pelantikan pengurus, di Gedung Serba Guna Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (25/3/2017).
Bagaimana tidak, dalam kegiatan tersebut, panitia juga menyelenggarakan sarasehan yang menghadirkan tokoh-tokoh nasional, baik dari institusi sipil maupun kepolisian. Sejumlah pejabat kepolisian nampak hadir dan memberi materi dalam kegiatan yang mengambil tema, Meneguhkan Peran dan Khidmat Sarjan NU dalam Menguatkan Kedaulatan NKRI.
Bisa jadi, kegiatan ini menjadi momentum guna memanasi semangat organisasi para pengurus dalam program-program nyata.
Masyarakat Jombang menanti kiprah nyata para sarjana NU dalam berkhidmat demi kemaslahatan ummat.
Khususnya bagi pengurus ISNU masa khidmat 2017-2021 yang dikomandani H. Abdul Hannan Majdy, S.Kom yang juga sebagai pengurus salah satu Badan Otonom Nahdlatul Ulama.
Nampak hadir dalam kegiatan ini, Brigjend Pol. Drs. Fathkur Rahman, SH. MH, dia adalah Kepala BNN Prov. Jatim, yang juga sebagai pemateri dalam sarasehan. Juga hadir Kabag Mitra Biro Penmas Divhumas Polri, Kombes Pol Awi Setiyono.
Kabag Mitra Biro Penmas Divhumas Polri, Kombes Pol Awi Setiyono, pihaknya berulang lagi memgingatkan dan menyarankan kepada masyarakat, agar lebih teliti ketika membaca berita yang beredar di media sosial.
“Sebab kabar hoax merupakan berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dan bisa merusak tatanan hidup masyarakat,” ujar perwira menengah dengan tiga melati di pundaknya ini.
Menurut Awi, masyarakat di Jombang harus lebih pandai dalam menyikapi kabar hoax yang banyak beredar. Apalagi, sebentar lagi di Jawa Timur akan ada pesta demokrasi, Pilkada. “Saya minta untuk lebih hati-hati dengan kabar hoax,” katanya di hadapan wartawan.
Tidak hanya itu, Awi juga meminta kepada publik untuk membaca berita dari media yang sudah jelas dan berbadan hukum.
Semua itu sebagai antisipasi penyebaran isu yang hanya memecah belah dan mengadu domba. Kabar hoax dan provokasi, menurutnya memang menjadi marak ketika menjelang momen pilkada, hanya untuk kepentingan sebagian golongan.
Disebutkan Awi, saat ini ada sekitar 132,7 juta pengguna internet di Indonesia. “Kita masuk di urutan nomor 4 tingkat Asia dan 6 besar di dunia dalam penggunaan internet, 54 persen nya ada di media sosial Facebook. Kalau tidak pandai menyikapi maka tatanan negara ini akan rusak,” ujarnya.(kip)