JK : KAHMI Harus Kerja Keras, Inovatif dan Kreatif

oleh -36 Dilihat
oleh
Gubernur Jatim Dr H Soekarwo Mendampingi Kunjungan Kerja Wapres RI Bpk Hj Jusuf Kalla di Universitas Darul Ulum Jombang dan Pondon Pesantren Tebu Ireng Jombang

Gubernur Dampingi  Wapres Seminar Nasional di Unipdu Jombang

 JOMBANG, PETISI.COGubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo mendampingi Wakil Presiden RI Drs. HM Jusuf Kalla dalam acara pembukaan seminar nasional dengan tema “Pembangunan Moral dan Akhlaq Dalam Perspekstif Kebangsaan”, di Auditorium Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum/Unipdu Jombang, Minggu (29/10/2017).

Dalam kunjungan tersebut, Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim bersama Wapres RI diterima secara langsung oleh Anggota Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Isalam/KAHMI.

Turut mendampingi Bupati Jombang Nyono Suharli, Ketua Yayasan Unipdu HM. Zainudin As’ad, dan Rektor Unipdu Ahmad Zahro.

Dalam sambutannya, Wapres Jusuf Kalla atau yang lekat disapa JK menjelaskan, bahwa Indonesia merupakan negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia. Bahkan jumlah masid yang tersebar mencapai 800 ribu di seluruh Indonesia.

Akan tetapi besarnya jumlah tempat peribadatan dan tingkat agama, ternyata tidak sebanding lurus dengan akhlak. “Hal ini terbukti dengan banyaknya pihak yang tertangkap oleh KPK akhir-akhir ini,” imbuhnya.

Menurutnya, berbicara tentang akhlak tidak bisa hanya tentang dakwah dan hadist, tapi juga tentang khasanah kehidupan yang baik. Sedangkan kehidupan yang baik bisa dicapai dengan kemakmura, kemakmuran  hanya bisa dicapai dengan kemajuan, dan kemajuan bisa dicapai dengan teknologi.

“Kita sendirilah yang bisa memakmurkan diri sendiri. Karenanya kerja keras saja tidak cukup, tapi juga harus dibarengi dengan kreatif dan inovatif,” tukasnya.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Wapres JK berpesan, agar KAHMI bisa terus meningkatkan produktifitas anggotanya, serta membawa perubahan ke arah yang lebih baik.

Dicontohkan salah satunya dengan membuat aplikasi sesuai dengan kemajuan teknologi yang ada, sehingga bisa menjadi produsen bukan hanya konsumen saja.

“Kita selalu  bangga sebagai negara muslim terbesar di dunia, sudah saatnya kita berani tunjukkan bahwa Islam di Indonesia juga paling sejahtera. Untuk itu KAHMI harus kerja keras, inovatif dan kreatif,” pungkasnya. (yuyun/ dwi)