Kampus Berperan Tumbuhkan Semangat Nasionalisme

oleh -37 Dilihat
oleh
Wagub Jatim sebagai pembicara di seminar nasionalisme di Plaza Proklamasi UNTAG

SURABAYA, PETISI.CO – Rasa cinta tanah air dan nasionalisme bisa ditumbuhkan salah satunya melalui pendidikan. Untuk itu, keberadaan kampus atau Perguruan Tinggi (PT) menjadi salah satu instrumen penting untuk menjaga rasa cinta tanah air dan menumbuhkembangkan semangat nasionalisme terutama bagi para mahasiswa.

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Jatim, Drs. H. Saifullah Yusuf saat menjadi pembicara di live on air Radio Republik Indonesia (RRI) bertajuk ‘Orang Kampus Bicara Nasionalisme’ di Plasa Proklamasi Universitas 17 Agustus Surabaya, Kamis (10/8).

Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim mengatakan, selain tempat menumbuhkan nasionalisme, beberapa survei mengatakan kampus juga menjadi tempat menyebarnya paham radikalisme. Untuk itu, yang perlu dilakukan adalah memperluas wawasan dan kesempatan mahasiswa untuk ikut dalam pendidikan kewarganegaraan yang ada dalam kampus, baik melalui kurikulumnya maupun kegiatan kemahasiswaan.

“Ini penting agar mahasiswa memiliki cara pandang terhadap Indonesia secara utuh, tidak sepotong-potong,” terangnya sambil menambahkan bahwa rasa nasionalisme dan cinta tanah air bisa diwujudkan dalam bentuk nyata seperti membantu orang lain dan peduli lingkungan.

Lebih lanjut menurutnya, pendidikan nasionalisme tak hanya tanggungjawab pemerintah, tapi juga pihak lain, salah satunya tokoh agama. Ia mencontohkan bagaimana ulama-ulama di Jatim memiliki moto cinta tanah air adalah bagian dari iman yang disebarluaskan melalui kegiatan keagamaan salah satunya lewat tempat ibadah.

Selain itu, dalam proses pembangunan tidak bisa hanya dilakukan oleh satu pihak, tapi dibutuhkan kerjasama dan partisipasi semua pihak. “Kita tidak bisa membangun bila ada ego sektoral, perlu partisipasi masyarakat. Dan memang diakui masih ada masyarakat yang harus dipaksa, tapi ada juga yang punya kesadaran,” kata orang nomor dua di Jatim ini.

Sementara itu, Direktur Utama RRI Rohanuddin mengatakan, nasionalisme bukan warisan tapi harus diperjuangkan oleh seluruh anak bangsa. Ciri negara plural pasti ada konflik vertikal maupun horizontal. Untuk itu, yang harus dilakukan saat ini adalah bagaimana masalah atau konflik ini bisa bersama-sama diredam oleh seluruh komponen bangsa. “Perlu adanya kerjasama semua pihak agar ‘mendung’ yang sedang menaungi bangsa ini bisa hilang,” pungkasnya. (cah/dewi)