SITUBONDO, PETISI.CO – Kapolres Situbondo AKBP Awan Hariono.SH.SIK.MH bersama jajaran juga Forkopimda, Mahasiswa, Tokoh Agama dan awak media memenuhi Studio 6 Cinemaxx Lippo Plaza Kabupaten Jember, menonton Film “Pohon Terkenal” yang serentak tayang di seluruh bioskop Indonesia, Sabtu (23/3/2019) malam.
Film dengan judul “Pohon Terkenal” menceritakan tentang keseharian Kisah Taruna-Taruni calon Perwira Polisi selama di Akedemi Kepolisian dimana “Pohon Terkenal” adalah istilah di lingkungan Akpol bagi taruna atau taruni yang kerap membuat ulah.
Kapolres Situbondo Awan Hariono.SH.SIK.MH menyampaikan,film dengan judul “Pohon terkenal” ini merupakan film pertama yang diinisiasi Divisi Humas Polri serta dikaryakan sutradara Monty Tiwa yang menceritakan tentang calon perwira polisi suka membuat masalah, yang sering terlambat apel, atau ngantuk saat pendidikan.
Kapolres Situbondo Awan Hariono.SH.SIK.MH mengatakan, film ini juga menceritakan bagaimana proses menjadi polisi dari mulai seleksi rekrutmen yang bersih tanpa suap hingga dalam pendidikan, bahkan tidak ada perbedaan antara si miskin dan si kaya mulai dari masyarakat biasa dan anak jendral.
Awan menambahkan, selama ini masyarakat hanya tahu tentang polisi lalu lintas, polisi tukang nangkap penjahat, tapi masyarakat belum pernah tahu tentang bagaimana proses rekrutmen calon polisi dan bagaimana penerapan disiplin dan latihan selama proses pendidikan berlangsung.
“Inilah sekelumit cerita kami, dimana setiap angkatan memang ada seseorang atau bahkan beberapa orang yang selalu membawa masalah.sehingga menjadi masalah juga bagi teman-temannya sehingga mereka di sebut Pohon, ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama Dandim 0823 Situbondo Letkol inf. Akhmad Juni Toa,SE,M.I.Pol mengaku dalam hal tersebut selain menceritakan sisi kerasnya latihan calon polisi dan tingginya aturan disiplin selama pendidikan, tapi dikemas dengan cerita yang menghibur.
“Film Pohon Terkenal ini sangat menghibur tapi pesan yang sangat bagus dimana setiap Calon Akpol dituntun untuk selalu disiplin, kehadiran tokoh Bara, Ayu dan Johanes asal Papua sangat menghibur bahkan diselingi juga dengan kisah cinta sepasang remaja didalamnya, film ini sangat bagus dan layak ditonton pemula dan kaum milenial,“ puji Juni.(djk)
