Kembang Endog Peringati Kelahiran Nabi Muhammad SAW

oleh -322 Dilihat
oleh
Misrati salah satu pengerajin kembang endog

BANYUWANGI, PETISI.CO – Setiap Bulan Robiul Awal, yang biasa dikenal dengan bulan Maulid yang menurut kalender jawa identik dengan beberapa tradisi untuk memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW. Seperti yang terlihat di beberapa daerah di Pulau Jawa memiliki tradisi yang berbeda-beda seperti kabupaten di ujung Pulau Jawa yang memiliki julukan The Sun Rise of Java ini dalam memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Di Banyuwangi dalam memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW, ada berkah tersendiri bagi masyarakat yang mempunyai kemampuan membuat kerajinan berupa kembang endog (bunga telur), diketahui tradisi endog-endogan ini cuma ada di Banyuwangi saja.

Terlihat para perajin kembang endog sedang kebanjiran orderan ketika menjelang memperingati maulid Nabi Muhammad SAW, peluang tersebut dimanfaatkan oleh Misrati (64), warga Dusun Jagalan, RT 02/ RW 02, Desa Rogojampi, Kecamatan Rogojampi.

Meski usia Misrati mulai tua, ia dengan gigihnya membuat kerajian kembang endog tersebut dengan sekuat tenaganya, dengan bermodalkan beberapa bahan bahan seperti; kertas klobot, kertas layang – layang, bambu, lidi, lem, dan lilitan besi pir. Misrati mulai mengerjakan dan menerima pesanan mulai enam bulan yang lalu hingga sampai sekarang masih banyak pesanan dari para pembeli dari daerah lain di Banyuwangi.

Selama menggarap kerajinan kembang endog ini, di dalam rumahnya hampir di setiap rumahnya tertutup dengan berbagai macam kreasi kembang endog yang dibuatnya, mulai dari kamar tidur dan ruang tamu dipenuhi dengan kembang endog, bahkan dirinya rela sampai tidak tidur di dalam kamarnya dan memilih tidur teras milik saudara ataupun tetangganya.

“Saya sudah menjalaninya sejak tahun 80’an, dengan bermodalkan uang seadanya untuk memperoleh bahannya. Setiap harinya jika tenaganya dalam kondisi sehat bisa memperoleh sebanyak 400 hingga 500 tangkai kembang endog yang memiliki berbagai aneka variasi dan kreasi yang berbeda beda,” ungkap Misrati.

Setelah itu jika pertangkainya sudah jadi, nantinya pada tangkai yang sebelumnya sudah diruncingkan itu ditancapkan pada tempat yang sudah disediakan berupa sterofoam. Setiap satu strerofoam tersebut berisi sebanyak 200 hingga 250 tangkai kembang endog itu.

Misrati menjual kembang endog itu per tangkainya pembeli cuma dihargai sebesar Rp. 1.000 rupiah saja, dari produksinya itu dia berhasil memperoleh penghasilan yang cukup menjanjikan, bahkan para penjual kembang endog dari wilayah Genteng, Banyuwangi, Benculuk, Srono, Gambiran banyak datang ke kediamannya untuk kulakan kembang endog kepadanya.

Kemudian kembang endog tersebut digunakan oleh warga Banyuwangi sebagai acara untuk memperingati maulid Nabi Muhammad SAW yang disimbolkan melalui kembang endog tersebut. Kembang endog itu nantinya akan berisi telur yang sebelumnya sudah dimasak terlebih dahulu, lalu selanjutnya telur itu ditancapkan pada tangkai kembang telur tersebut. (roh)