Kepala Bakorwil III Jatim Terima Pataka Destana Tsunami

oleh -65 Dilihat
oleh
R Tjahjo Widodo menyerahkan bendera Pataka Destana Tsunami kepada Benny Sampir Wanto

SURABAYA, PETISI.CO – Kepala Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Pemerintahan dan Pembangunan III Provinsi Jatim di Malang, Benny Sampir Wanto, menerima Pataka Destana Tsunami Regional Jawa Timur 2019 dari Kepala Bakorwil V Provinsi Jatim di Lumajang, R Tjahjo Widodo di perbatasan Ds Sidorengggo, Kec Ampel Gading, Kabupaten Malang, Selasa (16/7/2019).

Hadir dalam kegiatan ini, Majen TNI (Purn ) Syamsul Maarif, guru Besar UNHAN  yang sekaligus sebagai inisiator Ikatan Ahli Bencana Indonesia.

“Serah terima pataka ini sebagai penanda usai dan mulai masuknya kegiatan penguatan desa tangguh bencana dari sebuah wilayah ke wilayah lainnya,” ujar Benny Sampir Wanto dalam siaran persnya, Selasa.

Prosesi penerimaan Pataka Destana Tsunami ini diawali dengan penyerahaaan pataka dari Kalaksa kab Lumajang kepada Kabakorwil V Jatim, yang selanjutnya diserahkan ke Kabakorwil III Jatim di Malang. Terakhir, pataka diserahkan kepada Kalaksa kab Malang.

Dijelaskan, untuk penguatan ketangguhan terhadap bencana di wilayah pesisir selatan Jatim di wilayah Bakorwil III, dimulai tanggal 16 – 19 Juli. Meliputi sebanyak 34 desa, yaitu Kab Malang sebanyak 19 desa dan Kab Blitar 15 desa.

Beragam kegiatan dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), sosialisasi dan penguatan aparatur desa, inventarisasi kesiapsiagaan menghadapi bencana, penanaman vegetasi, serta penyelenggaraan panggung pertunjukkan dan api unggun kesiapsiagaan masyarakat.

Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Suban Wahyudiono menambahkan kegiatan penguatan ketangguhan bencana di wilayah pesisir selatan Jatim mulai dilaksanakan pada tanggal 12-22 Juli. Kegiatan diawali dari kab Banyuwangi dan berakhir di kab Pacitan. Kegiatan ini, juga dilakukan di 25 kab di 5 provinsi di P Jawa, yaitu Jatim, Jateng, Jabar, DIY, dan Banten.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk menginformasikan potensi ancaman tsunami, mengidentifikasi awal ketangguhan desa rawan tsunami, dan mensosialisikan desa tangguh bencana tsunami pada masyarakat dan aparat di desa, kelurahan, kecamatan, serta kabupaten.

“Sebanyak 200 orang Tim Ekspedisi Desa Tangguh Bencana Pusat hadir di setiap kabupaten yang dikunjungi. Tim beranggotakan para pemangku kepentingan, seperti BNPB, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Dalam Neferi, Kementerian Desa, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Kementerian Sosial,” ujarnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.