Ketua PPP Jatim Bantah Pertemukan Harris dengan Romi

oleh -56 Dilihat
oleh
Ketua DPW PPP Jatim, Musyaffa Noer

SURABAYA, PETISI.CO – Ketua DPW PPP Jatim, Musyaffa Noer membantah tuduhan dirinya yang mempertemukan mantan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jatim, Haris Hasanudin dengan mantan Ketua Umum DPP PPP, Romahurmuziy (Romi) terkait lobi pengisian jabatan di Kakanwil Kemenag Jatim.

“Oh tidak, itu tidak benar,” tegasnya kepada wartawan usai acara Konsolidasi Kader PPP se-Jatim bersama Plt Ketua Umum DPP PPP, Suharso Monoarfa di kantor DPW PPP Jatim, Jumat (29/3/2019).

Namun, Musyaffa mengaku dirinya selalu mendampingi Romi saat berada di Jatim dalam kegiatan kepartaian, termasuk sehari sebelum terjadi OTT KPK terhadap Romi. Sebelum OTT, Romi sendiri sempat menghadiri undangan dari PPP terkait acara seminar dan Halaqoh Ulama selama dua hari di Jatim.

“Saya sebagai Ketua DPW PPP Jatim, ketika Ketua Umum PPP datang kan sudah biasa mendampinginya. Saya juga sempat ditanya KPK seputar saat mendampingi Ketum,” ujarnya.

Karena namanya dikaitkan dengan dugaan jual beli jabatan di Kemenag Jatim yang menjerat Romi, Musyaffa Noer turut diperiksa KPK. Namun, saat dimintai keterangan sebagai saksi terkait kasus tersebut pada 25 Maret 2019, Musyaffa tidak datang.

“Saya waktu (pemanggilan pertama) itu tidak bisa hadir, karena ada tugas yang bersamaan. Tetapi saya pada Kamis (28/3/2019) kemarin sudah diperiksa KPK sebagai saksi di Polda Jatim,” ungkapnya.

Selain pemeriksaan di kantor KPK di Jakarta, KPK juga terus memeriksa saksi-saksi terkait OTT mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy dan mantan Kakanwil Kemenag Jatim Haris Hasanudin di Polda Jatim. Sebelumnya, KPK juga telah memeriksa 12 orang panitia seleksi (Pansel) Kanwil Kemenag Jatim, Kamis (21/3/2019).

Musyaffa mengaku dicecar 25 pertanyaan oleh penyidik KPK. Sayang Musyaffa enggan menyampaikan pertanyaan apa saja yang ditanyakan oleh KPK. “Yang lebih tahu penyidik, itu kewenangan penyidik. Saya sudah sampaikan semua ke penyidik,” elaknya.

Seperti diketahui, Romi terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK di salah satu hotel di Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, pada Jumat (15/3/2019). Rommy ditangkap KPK bersama lima orang lainnya, antara lain Kepala Kanwil Kemenag Jatim Haris Hasanudin, dan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muaffaq Wirahadi.

Saat ini, KPK telah menetapkan tiga orang tersangka, yaitu Romi, Haris, dan Muaffaq. Mereka tersandung masalah jual beli jabatan di Kemenag. Kini, mereka masih ditahan di rutan KPK untuk menjalani pemeriksaan dan pengembangan kasus lebih lanjut. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.