Lelang di Puspa Agro Bukukan Rp 17,52 Miliar

oleh -47 Dilihat
oleh
Prosesi lelang di di hall Gedung Tani Puspa Agro

Pertemukan Penjual dan Pembeli Transaksikan Aneka Komoditas Pertanian

SURABAYA, PETISI.CO – Animo para pelaku bisnis komoditas agro atau pertanian melalui pasar lelang di Puspa Agro makin meningkat. Terbukti, dalam lelang yang digelar dengan sistem forward ini, transaksi yang dibukukan juga cenderung meningkat.

Dalam lelang yang digelar, Selasa (24/10/2017) lalu, pasar lelang yang dihelat di hall Gedung Tani Puspa Agro, mampu membukukan transaksi sebesar Rp 17,525 miliar. Transaksi sebesar itu dihimpun dari 13 kali transaksi, yang diikuti oleh peserta baik dari petani dan pebisnis agro di Jatim maupun beberapa daerah di Indonesia. Bulan September lalu, pasar lelang di Puspa Agro tercatat membukukan transaksi senilai Rp 5,9 miliar.

Dari transaksi sebesar Rp 17,525 miliar itu, komoditas labu kuning menempati peringkat pertama dengan nilai Rp 3,5 miliar yang dihimpun dari 1.000 ton. Posisi kedua ditempati komoditas bibit tanaman bawang merah, yang ditransksikan senilai Rp 3 miliar dari total volume 200 ton, disusul komoditas kayu manis seberat 80 ton dengan nilai transaksi sebesar Rp 2,88 miliar.

Pemenang lelang

Sejumlah komoditas yang juga ditransaksikan dalam pasar lelang itu adalah gula kepala, kunir kering, nanas madu, gula merah (lokal). Selain itu, juga komoditas kemiri gelondong, kopi arabika, kapulaga, kayu mahoni, jahe kering, dan jagung. Untuk pelaksanaan lelang bulan depan, diagendakan pada Selasa, 28 November.

PT Puspa Agro yang bekerja sama dengan Disperindag Jatim berupaya meningkatkan peran ekonominya dengan terus memperbanyak peserta lelang, baik dari kalangan petani/ kelompok tani maupun para pebisnis sektor agro. Hal ini dimaksudkan mendongkrak nilai tambah petani, peternak, dan petambak/ nelayan, khususnya di Jatim.

Menurut Dirut PT Puspa Agro, Abdullah Muchibuddin, sebagai salah satu sarana perdagangan aneka komoditas pertanian, lelang ini sangat efektif untuk membantu pemilik barang (petani/ Gapoktan) dan calon pembeli (buyers), baik pedagang besar maupun pabrikan. Bagi pemilik barang, lelang merupakan media untuk mempercepat menjual barang dengan volume besar dan harga yang berkeadilan. Sementara bagi calon buyers, forum lelang ini merupakan cara cepat untuk mendapatkan barang dengan kualitas bagus dan harga relatif murah.

“Kami bersyukur karena minat pelaku bisnis agro yang selama pelaksanaan lelang terus meningkat. Diharapkan, momentum ini dimanfaatkan secara optimal oleh para petani dan pelaku bisnis agro. Dengan demikian, sebagai salah satu sarana perdagangan, lelang mampu mendongkrak daya serap hasil panen petani dan meningkatkan pendapatan mereka. (cah/*)