Lembaga Pendidikan Baru Bantu Tingkatkan Angka Partisipasi Sekolah

oleh -40 Dilihat
oleh
Peresmian Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Asy-Syarif di Perum Kharisma Sooko, Mojokerto

MOJOKERTO, PETISI.CO – Kehadiran lembaga-lembaga pendidikan baru harus disambut dengan baik karena diharapkan mampu meningkatkan tingkat partisipasi sekolah atau Angka Partisipasi Kasar (APK) suatu wilayah. Pandangan tersebut disampaikan Drs. H. Saifullah Yusuf, Wagub Jatim, saat menghadiri acara peresmian Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Asy-Syarif di Perum Kharisma Sooko, Mojokerto, Jumat (14/7).

Menurut Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim, APK ini menunjukkan partisipasi penduduk yang sedang mengenyam pendidikan sesuai jenjangnya. Faktor APK ini juga menjadi alat untuk mengukur keberhasilan program pembangunan pendidikan dalam rangka memperluas kesempatan bagi penduduk dalam mengenyam pendidikan.

“Kami menyambut baik kehadiran LPI Asy-Syarif ini. Adanya lembaga pendidikan ini menjadi bagian dari upaya Pemprov Jatim untuk terus meningkatkan tingkat partisipasi sekolah,” ungkap Gus Ipul.

Gus Ipul berharap, adanya LPI Asy-Syarif ini mampu menghasilkan generasi-generasi masa depan yang unggul, yakni generasi yang memiliki kedekatan dengan Allah atau yang biasa disebut dengan spiritual happiness atau kebahagiaan spiritual. Selain dekat dengan Tuhan, lanjutnya, seseorang harus memiliki intelektual happiness atau kemampuan intelektual yang baik. Juga, memiliki keterampilan di bidang tertentu, dimana seseorang tak hanya cerdas, tapi juga punya keahlian yang menjadi nilai lebih.

“Jadi suatu generasi harus dididik agar menjadi generasi yang unggul sedini mungkin. Masa efektif perkembangan seseorang adalah usia 0-8 tahun, jadi jenjang pendidikan KB-SD yang ada di LPI Asy-Syarif ini sangat tepat sekali untuk membentuk generasi unggul sejak usia dini,” katanya.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang menentukan keberhasilan suatu pendidikan. Pertama adalah kualitas guru. Guru harus memiliki kualitas yang baik dengan kapasitas dan pengalaman yang memadai. Gus Ipul juga berharap Asy-Syarif memiliki prioritas utama untuk terus meningkatkan kualitas guru-guru yang ada di sekolah ini.

Faktor kedua adalah kurikulum atau metode mengajar. Untuk itu Gus Ipul berpesan agar lembaga pendidikan terus melakukan inovasi. Ketiga, sarana dan prasarana. Menurutnya faktor infrastruktur yang baik dapat mendukung keberhasilan proses belajar mengajar.

“Terkait sarana dan prasarana, harus diperhatikan hingga hal-hal kecil seperti toilet, kalau toiletnya bersih saya yakin yang lain juga bersih,” katanya sembari menambahkan faktor tata kelola menjadi penting karena menyangkut rencana dan anggaran suatu lembaga pendidikan.

Ditambahkannya, kualitas Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kita saat ini memang masih di bawah nasional. Hal ini dikarenakan Madrasah Diniyah/Madin tidak diakui sebagai lembaga pendidikan resmi sehingga, lulusan madin masih dianggap buta huruf.

“Di Jatim ini banyak lulusan madin. Untuk itu kami sedang mengajukan agar lembaga madin ini diakui secara resmi,” ungkapnya.

Sementara itu, Ida Fauziah M.Si, Ketua Yayasan LPI Asy-Syarif mengatakan, lembaga pendidikan ini ingin berkontribusi mengembangkan SDM dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk itu ia meminta dukungan dari semua pihak agar lembaga pendidikan ini terus berkembang hingga tingkat perguruan tinggi.

“Sebagai bagian dari bangsa ini, kami ingin berupaya ikut dalam bagian menyiapkan para generasi muda yang unggul dalam menghadapi kompetisi global di masa yang akan datang,” terangnya. (cah/dewi)