SURABAYA, PETISI.CO – Saatnya pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin all out. Untuk memenangkan Pemilu Presiden (Pilpres) 2019, tidak cukup dengan mengandalkan serangan udara saja, tapi juga melakukan serangan darat.
“Untuk meraih suara rakyat, kita harus melakukan serangan darat. Memasuki daerah untuk merebut suara rakyat,” kata Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01, KH Ma’ruf Amin di sela Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Bravo-5 Jatim di Hotel Samator, Kamis (24/1/2019).
Serangan darat yang jitu menurutnya, yaitu mendatangi rumah-rumah (door to door) warga. Relawan bisa mensosialisasikan visi misi Jokowi-Ma’ruf dari door to door, agar bisa dipahami oleh masyarakat luas.
Modal paling besar untuk menang adalah menjual kinerja dan keberhasilan Jokowi selama memimpin. Ada sejumlah program dan kebijakan yang mengena langsung ke masyarakat.
Program itu, antara lain pembangunan infrastruktur, Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH) dan program – program lainnya. “Kalau ada yang bilang (Jokowi) tidak ada prestasi, ente tidur, harus bangun melek, harus disampaikan ke masyarakat,” ucapnya.
Karenanya, kemenangan itu hanya bisa diraih dengan door to door. “Istilahnya jangan sampai ada sejengkal tanah yang lepas. Harus kita rebut bersama-sama,” paparnya.
Kiai Ma’ruf ingin kemenangan yang diraih bersama capres Jokowi di Jatim dengan besar. Bukan asal menang saja. Apalagi Jatim punya partai besar. Dari sembilan parpol pendukung, dua parpol diantaranya adalah partai besar, yakni PKB dan PDIP.
Selain itu, lanjutnya, Jatim merupakan markasnya Nahdlatul Ulama (NU). Jika ada warga NU yang tidak pilih 01, keterlaluan. “Jatim adalah wilayahnya PDIP dan PKB. Maka harus menang besar di Jatim. Keterlaluan jika ada warga NU yang tidak pilih 01,” tutunya. (bm)
