Mendidik Murid, Aturan Tetap Jalan, Pendekatan Juga Penting

oleh -77 Dilihat
oleh
Kabid SMP Dikbud Kubu Raya

PONTIANAK, PETISI.CO – Menangani murid yang suka bolos, dua kepala sekolah (Kepsek)  ini memberikan solusi. Aturan tetap jalan, pendekatan juga jalan. Sementara, Kabid Dikbud mengatakan, perlu melihat beberapa faktor.

Kepala Sekolah SMPN 1 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya, Drs, Slamet Riyadi M.Pd, mengatakan, jika memang ada murid tidak masuk sekolah tanpa keterangan hingga melampaui batas, langkah yang diambil, pertama coba melakukan koordinasi dengan guru pembimbing sekaligus wali kelas. Kedua mendatangi rumahnya sambil komunikasi dengan orang tua murid.

“Yang namanya aturan tetap berjalan. Tetapi pendekatan juga penting sebagai wujud proses pembinaan,” terangnya, Kamis (31/1/2019).

Slamet berharap, peran orang tua di rumah menjadi yang utama, mengingat waktu mereka untuk berkomunikasi dengan anak sangat panjang dibanding sekolahan.

Terkait program kerja, Ia lebih menitik beratkan pada sarana dan prasarana, seperti tempat kegiatan olah raga maupun personil pembina. Jadi, sambung Slamet, bakat alam yang mereka pendam selama ini bisa tersalur dan terus berkembang.

Pendapat yang sama juga dituangkan Kepala Sekolah SMPN 2 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya, Dra Anastasia Iin Normawati, M.Pd. Menurutnya, untuk membangun rasa disiplin anak didik, aturan pasti berlaku.

Namun pendekatan lewat komunikasi langsung dengan orang tua termasuk hal yang sangat positif.

“Makanya kalau murid tersebut bolos terlalu lama, orang tuanya pasti kita panggil,” ujar Anastasia.

Masih terkait dengan diatas, Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Kubu Raya,   Sy Muhammad Firdaus, S.Pd. M.Pd menjelaskan,  harus melihat beberapa faktor yang membuat siswa dimaksud bolos sekolah.

Artinya, disamping peraturan, kondisi orang tua dan anak tersebut juga perlu diketahui lebih jauh. Bahasa umumnya pro aktif.

Dra Anastasia Iin Normawati.

“Nah setelah didapat poin-poin persoalannya, baru kita bisa merumuskan langkah berikutnya,” ujarnya.

Kabid menginginkan pembinaan terhadap anak didik harus maksimal. Misalnya ada siswa yang memiliki kemampuan lebih di bidang apapun segera dibina, beri pelatihan dan dikembangkan, sehingga dia dapat berkompetitif dengan sekolahan lain.

Firdaus menerangkan, aktivitas itu sesuai dengan perkembangan jaman guna menghindari ketinggalan-ketinggalan di dunia pendidikan.(anfi)

No More Posts Available.

No more pages to load.