PONOROGO, PETISI.CO – Ketua Panwaslu Kabupaten Ponorogo Widi Cahyono berkelit soal munculnya nama siluman pada pengumuman enam besar calon Panwascam, yang diumumkan Panwaslu paska tes tulis beberapa waktu lalu.
Ditemui petisi.co di gedung kesenian usai tes tulis calon anggota PPK, Jumat (27/10/2017) sore, Ia mengatakan bahwa Khusnul Khatimah, yang namanya masuk di enam besar calon Panwascam sudah sudah dicoret.
“Yang bersangkutan langsung kami coret dan tidak kami undang untuk tahap wawancara,” kata Widi pada petisi.co.
Bahkan ia mengatakan dengan mencoret satu nama pada enam besar berarti Kecamatan Slahung hanya terdapat lima besar. Ditanya apakah hal itu dibenarkan dalam peraturan, Widi berkelit bahwa yang dilakukan sudah nelalui koordinasi dengan Bawaslu.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Bawaslu,” ungkapnya tanpa menjelaskan apakah hal tersebut dibenarkan oleh aturan yang ada.
Sebagaimana diketahui, pada perekrutan calon Panwascam yang diselenggarakan Panwaslu Kabupaten Ponorogo, setelah melalui tes tulis diumumkan tersisa 126 peserta yang dibagi atas 21 Kecamatan.
Artinya masing-masing Kecamatan terdapat enam calon anggota Panwascam. Namun, belakangan diketahui, salah satu nama dalam enam besar dari Kecamatan Slahung tidak mengikuti tes tulis.
Menanggapi hal ini, Widi mengaku telah membuat pernyataan di media cetak dan radio lokal, bahwa hal tersebut terjadi karena salah ketik oleh stafnya. Meskipun hal tersebut telah digodok oleh Pokja dan diplenokan.
“Memang tahapan ke enam besar itu sudah diakomodir oleh Pokja dan sudah kami plenokan. Tapi mungkin temen-temen saat kecapekan dan terjadi salah ketik itu,” jelasnya.
Pernyataan Widi ini kontan mendapat tanggapan dari Diyono Suwito Direktur Lembaga Bara Nusantara.
Menurut Diyono hal itu sangat aneh, karena tahapan enam besar tidak dipenuhi. “Bagaimana bisa Panwaslu mengatakan khusus Kecamatan Slahung tidak enam besar, tetapi lima besar,” kata Diyono pada petisi.co sore tadi.(rib)
