Pasar Murah Samping Mapolres, Kapolres Jember Ikut Jualan Sembako

oleh -44 Dilihat
oleh
Kapolres Jember bersama istri ikut melayani pembeli

JEMBER, PETISI.CO – Mengurangi beban ibu rumah tangga, menjelang hari raya, Polres Jember gandeng perusahaan yang ada di Jember, Sabtu (17/6/2017), menggelar pasar murah, di Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember,  sepanjang jalan samping kanan Mapolres Jember.

Pasar murah yang digelar selama dua hari hingga Minggu (18/6/2017) itu, menjual barang-barang kebutuhan pokok

masyarakat dalam menyambut hari raya Idul Fitri, diantaranya roti biskuit, bawang dan sembilan kebutuhan bahan pokok (Sembako).

Terlihat, bukan hanya jajaran anggota polres saja yang berdagang, namun Kapolres Jember, AKBP Kusoworo Wibowo, beserta istri, Cut Laura, juga berdagang sembako. Keduanya sibuk melayani pembeli dengan kompaknya.

“Kita membuka pasar murah bertujuan menjaga stabilitas harga pangan di bulan Ramadan dan menjelang lebaran, para pengunjung bisa membeli barang kebutuhan di bawah harga pasar. Untuk bukanya dimulai pukul 08.00  hingga pukul 11.00,” ungkapnya.

Sebanyak 17 stan berjejer di jalan samping kanan Mapolres Jember tersebut, dan berbagai produk tersedia yang dijual. Untuk stan bahan kebutuhan pokok atau sembako yang masih mendominasi, kurang lebih ada sepuluh stan dari jumlah yang ada.

“Rekan-rekan yang membuka stan di sini,  menggunakan motto, siap rugi, gula di pasaran dijual Rp 12.500 itu kami jual Rp 10 ribu, Biscuit Khong Guan di pasar Rp 80 ribu kami jual Rp 70 ribu, jadi ada selisih Rp10 ribu, begitupun juga harga beras kualitas baik dijual hanya Rp 8.000 per kg,” terangnya.

Bukan hanya kebutuhan pokok yang dijual di pasar murah, Polres juga menghadirkan Bank Indonesia (BI), untuk penukaran uang. Tak ayal stan penukaran uang yang paling menjadi incaran masyarakat.

Puluhan orang rela berjubel demi mendapat antrean pertama. Bahkan, Kapolres sampai menggunakan pengeras suara untuk menertibkan pemburu uang pecahan ini.

“Hanya penukaran uang baru dari Bank Indonesia yang tidak mau rugi,” lanjut Kapolres Jember yang akrab disapa Kusworo ini.

“Coba kita lihat,  Rp 1 juta ditukar pecahan sepuluh ribuan hanya dapat 100 lembar saja, begitu juga kalau kita tukar lima ratus ribu hanya dapat 100 lembar lima ribuan,” ujar Kusworo.

Adanya stan penukaran uang dari Bank Indonesia, sambung Kusworo, untuk menekan peredaran uang palsu dan menghindari pihak atau oknum yang menawarkan jasa penukaran uang pecahan.

“Sehingga potensi penipuan dapat diminimalisir oleh aparat penegak hukum,” pungkasnya.(yud)