Pemecahan Rekor Sate Ayam Terbesar dan Lontong Terbanyak

oleh -156 Dilihat
oleh
Pemecahan Rekor Sate Ayam Terbesar dan Lontong Terbanyak
Berharap Jadi Ikon Ponorogo Setelah Reog

PONOROGO, PETISI.CO  – Paguyuban pedagang sate ayam Setono yang berasal dari Kampung Sate Kelurahan Setono Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo, Minggu (14/7/2019) menggelar acara Pemecahan Rekor Sate Ayam Terbesar dan Lontong Terbanyak. Acara unik ini di gelar di Jl. Barito, Kelurahan setempat.

Dalam kegiatan tersebut disediakan 15 stan sate gratis dengan 2000 porsi dan 2500 lontong, serta sate berukuran panjang 3 meter dan lebat 35 sentimeter.

Untuk memudahkan ribuan masyarakat yang menyaksikan acara memecahkan rekor ini, panitia yang juga dari Paguyuban pedagang sate ayam setono mempersiapkan puluhan stan, dan perstan ada 200 tusuk sate dan 75 lontong.

Acara yang mengusung Tagline “Sate Nikmat Gak Bikin Sambat” diikuti oleh 75 pedagang sate ayam yang semuanya berasal dari Kelurahan Setono.  Pesta rakyat  ini Digelar mulai pukul 06.00 Wib pada minggu pagi. Ribuan porsi sate disajikan secara gratis.

Selamet, salah satu pedagang sate yang saben harinya beejualan di selatan Alun -Alun Ponorogo mengaku sangat antusias, pasalnya menurutnya perajin dan penjual sate ayam ini sudah digeluti sejak turun temurun dari moyangnya dahulu.

“Jualan dan pembuatan sate ayam ini sudah saya tekuni sejak kecil, karena ini pekerjaan sejak kakek dan nenek saya dulu mas,” jujurnya.

Pejabat dan undangan yang hadir.

Memang benar apa yang dikatakan salah seorang pedagang sate yang mangkal di selatan lampu merah alun -alun Ponorogo diatas. Sejarah mencatat bahwa Ponorogo selain seni reog Ponorogo juga punya  potensi besar yang luar biasa. Potensi yang kedua ini adalah wisata kampung sate ayam Setono Ponorogo.

Sate ayam Setono ada sejak tahun 1878 masehi. Sate yang memiliki ciri khas rasa yang tidak dimiliki oleh kuliner – kuliner sejenis di kota lain.

Sejarah panjang tentang kearifan kuliner yang telah turun temurun ini. Sedangkan problem yang ada sekarang “identitas” kebanggan masyarakat ini seakan tertutup kepopuleratisan dari reog sebagai ikon Ponorogo.

“Kami masyarakat Setono dan lingkungan sini sudah terkenal sebagai sentra sate ayam.  Warga Setono sudah banyak yang jualan sate ayam baik di Ponorogo maupun luar Ponorogo. Dan Sate ayam Setono ini ada sejak tahun 1878.  Sate Setono tetap membawa manfaat terhadap lingkungan dan masyarakat Ponorogo. Dan harapan kami apa lagi di lingkungan Setono ada wisata religius makam Batoro Katong dan kedua wisata ini bisa menjadi satu kesatuan di lingkungan Setono,” terang Ketua Paguyuban pedagang sate Setono, Samsul Hidayat.

Lebih lanjut Samsul berharap, selain Reog , Sate juga jadi ikon. “Di Ponorogo sebagai ikonnya yaitu Reog dan sate ayam. Jangan bilang orang Ponorogo atau pernah ke Ponorogo kalau belum menikmati sate ayam Setono, seperti yang ada dalam logo kita SATE NIKMAT GAK BIKIN SAMBAT,” pungkas Ketua Paguyuban.

Bupati Ponorogo, Ipong Muchlisoni, memberikan apresiasi pagelaran unik ini jadi agenda dan pendorong di tahun kunjungan wisata .

“Saya apresiasi  rekor sate lontong ayam terbanyak yang bisa mendorong tahun kunjungan wisata 2019. Dan hari ini pengukuhan. Ke depan kami berharap adanya inovasi manejemen, kemasan dan promosi. Sate Setono ini lebih pedas. Dan ini kedepan mampu menambah destinasi wisata Ponorogo. Karena sate Pak Tukri sudah overloads,” pungkas Bupati.(mal)

No More Posts Available.

No more pages to load.