Pemkab Bojonegoro Gelar Rakor Pembangunan Desa, Bupati Berikan Solusi Atasi Kemiskinan

oleh -33 Dilihat
oleh
Pemkab Bojonegoro Gelar Rakor Pembangunan Desa

BOJONEGORO, PETISI.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pembangunan Desa di Pendopo Malowopati Bojonegoro, Rabu (05/07/2017).

Rakor yang diikuti kurang lebih 1.170 peserta dari berbagai element dan unsur di jajaran Pemerintah Kabupaten Bojonegoro itu membahas tentang kemiskinan yang terjadi di wilayah Kabupaten Bojonegoro.

Bupati Bojonegoro, Suyoto memberikan penjelasan terkait permasalah kemiskinan.

Dalam sambutannya, orang nomor satu di Kabupaten Bojonegoro ini menyampaikan jika Kabupaten Bojonegoro telah lepas dari 10 besar kemiskinan di wilayah Provinsi Jawa timur dan saat ini berada pada posisi rangking 11 se-Jawa timur.

“Kabupaten Bojonegoro tahun 2016 berada di urutan ke sembilan daerah termiskin di Provinsi Jawa timur. Namun, di Tahun 2017 ini telah lepas dari sepuluh besar dan berada di urutan ke sebelas. Kabupaten Bojonegoro pertumbuhan ekonominya Kabupaten Bojonegoro mencapai angka 17 persen per tahunnya,” ucap Suyoto.

Untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan pendapatan masyarakat Kabupaten Bojonegoro harus menggandeng pengusaha untuk mendirikan perusahaan di desa-desa. Sehingga mampu mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan.

“Ada program Gerakan Desa Sehat dan Cerdas (GDSC), penciptaan lapangan usaha dan pekerjaan dengan menarik industri masuk desa, peningkatan sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan keterampilan, gerakan ayo sekolah wajib belajar 14 tahun, dan transparansi anggaran sesuai dengan implementasi open government partnership (OGP) dan masih banyak kegiatan lainnya,” ujarnya.

Guna menurunkan angka tersebut, tidak bisa dilakukan tanpa dukungan pengusaha. Karena pengusaha itulah yang menciptakan lapangan usaha dan pekerjaan bagi masyarakat. Sehinga dengan alasan tersebut dirinya akan memberikan kelonggaran pajak dan kemudahan perizinan bagi investor yang bersedia membuka usahanya di pedesaan.

“Sekarang saya telah membuktikan janji kampanye saya dulu, akan membangun Bojonegoro melebihi Lamongan. Sekarang giliran para calon bupati, ada apa tidak yang berani kampanye dengan motto membangun Bojonegoro melebihi Surabaya,” terang Kang Yoto.

Angka kemiskikan Bojonegoro terus menurun. Pada tahun 2015 lalu, jumlah penduduk miskin sebanyak 193.990 jiwa (15,71 persen) dan turun menjadi 180.990 jiwa (14,60 persen) pada 2016.

Dengan penurunan tersebut menjadikan Bojonegoro berhasil keluar dari 10 besar kabupaten termiskin di Jawa Timur. (gal)