Pemkab Lumajang Belum Beri Wadah Seniman Jalanan

oleh -71 Dilihat
oleh
Hasil karya seniman jalanan

Selama Ini Masih Terabaikan

 LUMAJANG, PETISI.CO – Satu lagi seniman jalanan yang terabaikan. Seperti seniman M. Risal Memed (39), warga Kelurahan Rogotrunan Kecamatan Lumajang, meski tidak mendapat perhatian dari pemerintah setempat, dirinya tidak akan berhenti untuk mengembangkan seni lukis drowing (realis) dan ukiran patung berbahan streofom (gabus).

Risal Memed menuturkan, dirinya belajar seni drowing dan seni ukir dari gabus ini secara otodidak selama 8 bulan. Dari belajar tersebut, banyak hasil karya seni lukis Drowing dihasilkan.

“Belajar seni lukis drowing ini sebenarnya mudah kalau sudah mengerti teknisnya, yang tidak kalah penting harus ada semangat untuk belajar,” kata Risal Selasa (08/08/2017).

Masih kata Risal, hampir tiap hari dirinya nongkrong di warung kopi sambil melukis. Selain itu tidak segan-segan membagikan ilmunya kepada warga yang ingin belajar seni melukis.

Pemkab Lumajang harus memberi wadah para seniman

Dari beberapa warung kopi yang ia tongkrongi tidak sedikit remaja dan anak-anak sekolah dasar yang ingin belajar melukis.

“Sekarang ini yang ingin belajar melukis sudah lumayan, mulai dari sekolah dasar sampai SMU,” katanya.

Melihat dari banyaknya remaja dan anak SD ingin belajar melukis, ini menunjukkan potensi kawula muda yang mempunyai kemampuan seni melukis tidak bisa dianggap sebelah mata. Apalagi untuk belajar melukis yang diajarkan tidak harus didalam ruangan tertutup melainkan di ruang terbuka.

“Kita sering belajar seni lukis di alun-alun kota Lumajang,” jelasnya. Terkait dengan hasil seni karya anak Lumajang, ia berharap Pemerintah Lumajang memperhatikan seniman jalanan dengan memberikan wadah agar seni lukis Drowing karya anak Lumajang bisa menjadi aset seni dan budaya Lumajang.(ulum)