Pemkab Mojokerto Tetapkan 8 Kecamatan Berstatus Tanggap Darurat Bencana

oleh -43 Dilihat
oleh
Pemberian bantuan sembako, pakaian, paket kesehatan, peralatan makan serta paket sekolah

MOJOKERTO, PETISI.COPasca bencana banjir bandang dan tanah longsor pada Jumat 18 Januari 2019, Pemkab Mojokerto resmi menetapkan status tanggap darurat bencana di 8 kecamatan. Berdasarkan data yang didapat dari BPBD Kabupaten Mojokerto, 8 kecamatan yaitu Kecamatan Ngoro, Kecamatan Trawas, Kecamatan Pungging, Kecamatan Pacet, Kecamatan Mojoanyar, Kecamatan Kutorejo, Kecamatan Gondang, dan Kecamatan Bangsal.

Kecamatan Ngoro yang meliputi Desa Wotanmas, Jedong, Jasem, dan Purwojati. Kecamatan Trawas  meliputi Desa Seloliman, Kecamatan Pungging meliputi Desa Tunggal Pager. Kecamatan Pacet meliputi Desa Pandan Arum, Warugunung, Wiyu dan Kuripansari. Kecamatan Mojoanyar meliputi Desa Sadartengah, Ngarjo, Jumeneng. Kecamatan Kutorejo meliputi Desa Kertosari, Jiyu, Gedangan. Kecamatan Gondang meliputi Desa Wonoploso, Kalikatir, Centong, Padi, Kebontunggul, Gondang, serta Kecamatan Bangsal meliputi Desa Bangsal dan Tinggar.

Muhammad Zaini, Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto mengatakan sejak, Senin (21/1/2019) telah melakukan rapat bersama terkait upaya penanganan pasca banjir dan tanah longsor yang dipimpin oleh sekertaris dearah dengan dihadiri oleh asisten 1 beserta para camat.

“Sesuai dengan usulan BPBD kepada wakil bupati dalam penetapan status tanggap darurat bencana No: 360/ 172/ 416-2015-2019, sebanyak 8 kecamatan yang terdampak distatuskan tanggap darurat bencana banjir bandang dan longsor,” ungkapnya.

Lanjut Zaini bahwa penanganan perbaikan sarana dan prasarana publik serta pemulihan korban terdampak dilaksanakan selama dua minggu sejak kejadian bencana. BPBD juga sudah menerjunkan alat berat untuk membuka akses jalan. Hingga membersihkan material longsor, termasuk membenahi tanggul yang jebol akibat di terjang banjir bandang.

“Kita juga memberikan bantuan diantaranya sembako, pakaian, paket kesehatan, peralatan makan serta paket sekolah. Sedangkan daerah yang mengalami tanggul jebol sudah dilakukan langkah antisipasi. Kita sudah kirim ribuan glangsing untuk perbaikan tanggul sementara dan juga bilik bambu yang digunakan sebagai penahan, ” tegasnya. (nang/syim)