Pemudik Gratis yang Keleleran, Pemprov Jatim : Kami Mohon Maaf, Hari Ini ada Kapal Pengganti

oleh -110 Dilihat
oleh
Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov. Jatim, Benny Sampir Wanto dan Kepala Dinas Perhubungan Jatim Wahid Wahyudi

SURABAYA, PETISI.CO – Pemberitaan mengenai nasib ratusan penumpang mudik gratis Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tmur, yang terlantar di Pelabuhan Jangkar Situbondo, menjadi keprihatinan semua pihak.

Anggota Fraksi Demokrat DPR RI Fandi Utomo begitu membaca berita dari petisi.co, langsung memberi respon dan berjanji mencari informasi, kenapa sampai terjadi seperti itu. “Minta maaf, besuk pagi-pagi  saya cek ya,” ujar Fandi Utomo, tengah malam.

Sementara, yang tidak kalah pentingnya adalah respon dari beberapa pejabat di Pemerintahan Provinsi Jawa Timur. Mengetahui kondisi seperti itu, tentunya menjadi masukan bagi mereka.

Apalagi Gubernur Jawa Timur Pakde Karwo dengan tegas memerintahkan, pelayanan terhadap masyarakat Jawa Timur, apalagi berhubungan dengan lebaran mudik ini harus menjadi perhatian khusus.

Tidak salah kalau akhirnya Kepala Biro Humas Pemprov Jatim langsung melakukan koordinasi dengan Kepala Dinas Perhubungan Jatim. Karena program mudik gratis di Situbondo ini adalah salah satu program yang dijalankan oleh Dinas Perhubungan yang dikomandani Wahid Wahyudi.

Menurut Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov. Jatim, Benny Sampir Wanto, kalau ada kekurangan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya terhadap calon penumpang di Pelabuhan Jangkar Situbondo, pihaknya meminta maaf. “Kita mohon maaf, ini musibah,” ujar Benny, Senin (19/6/2017) pagi.

Menurut Benny, keluhan para calon penumpang tersebut dengan cepat langsung direspon oleh Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur.

“Kita bersyukur semua selamat, berdasarkan koordinasi saya dengan Pak Kadishub, insyaallah, hari ini ada kapal pengganti,” ujar pejabat berkumis tipis yang dikenal akrab dengan para kuli tinta ini.

Petugas kepolisian bersama petugas Dishub memberikan penjelasan kepada calon penumpang.(hms)

Ditambahkan oleh Benny, terhadap para calon penumpang yang masih menunggu di Pelabuhan Jangkar, juga sudah diberikan makan oleh petugas setempat. Dan diharapkan, hari ini semua bisa lancar, dan para calon penumpang bisa melanjutkan perjalanan sampai tujuan dengan selamat.

Seperti diberitakan sebelumnya, pasca musibah Kapal Motor Cepat (KMC) Exspress Bahari C9 menabrak karang di perairan Pulau Kalosot, Kecamatan Ra’as, Madura, 1 mil dari Pelabuhan Ra’as, ratusan calon penumpang mudik gratis, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur yang mendaftarkan diri di Pelabuhan Jangkar, Situbondo keleleran, terbengkalai tidak terurus.

Semua ini  setelah kapal berikutnya yang mengangkut pemudik gratis tidak kunjung datang pada waktu yang dijadwalkan, Minggu (18/6/2017). Padahal, untuk mudik gratis yang ditangani Dinas Perhubungan Jawa Timur ini menghabiskan uang rakyat dalam jumlah besar.

Para pemudik tetap bertahan di Pelabuhan Jangkar menunggu kapal KM Express Bahari 9C untuk mengangkut dan membawa pulang para pemudik asal Pulau Ra’as tersebut. Karena mereka ingin berlebaran di kampung halaman dengan sanak saudara yang telah lama ditingal kerja ke Pulau Bali dan kota di wilayah Karisidenan Besuki.

Pagi ini calon penumpang diberi makan gratis yang disiapkan oleh Dinas Perhubungan Jatim.(hms)

Penumpang itu mengaku rela, meskipun harus menginap sampai dua tiga hari di Pelabuhan Jangkar tetap bertahan demi bisa pulang ke kampung halaman.

Seperti yang dituturkan oleh Rofiki (30), asal Pulau Raas,  dia harus menginap mulai tadi malam di Pelabuhan Jangkar, karena kemarin ketingalan kapal yang sudah berangkat.

“Direncanakan mau ikut pemberangkatan hari ini, namun kapal yang akan mengangkut belum kunjung datang,” ujarnya.

Abeng (32), asal Pulau Raas sangat menyayangkan dengan keterlambatan kapal KM Express Bahari 9C, untuk mengangkut para pemudik dengan tujuan Raas.

Karena dengan menginapnya di Pelabuhan Jangkar menambah biaya hidup untuk makan dan minum. “Seharusnya uang tersebut bisa buat belanja di kampung halaman  dan buat lebaran, malah habis disini,” terangnya.(kip/her/to)