Pemukulan Penjaga Alat Berat Perusahaan CRBC Karena Salah Paham

oleh -35 Dilihat
oleh
Proses damai di PolsekBandar Kedungmulyo, Jombang

JOMBANG, PETISI.COPekerja proyek milik perusahaan (CRBC) China Road and Bridge Corporation Solo-Kertosono mendatangi Polsek Bandar Kedungmulyo Jombang untuk mengklarifikasi tindak kekerasan yang diduga, dilakukan pelaku yang mengaku dari aparat Kepolisian.

Muhamad Arifin (40) yang sedang menjaga alat berat proyek pengerjaan tol milik CRBC, menjadi korban pemukulan. Selasa (14/11/2017)

Kejadian yang berlangsung dini hari pada pukul 03.00 WIB bertempat di lokasi parkir alat berat Desa Brangkal, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Jombang. Arifin yang waktu itu sedang menjaga alat berat berupa back hoe tiba-tiba didatangi empat pemuda yang mengaku sebagai aparat kepolisian yang sedang bertugas mengejar pelaku tindak kejahatan.

“Malam itu ada sekelompok orang datang dan bertanya kepada saya, apakah ada sebuah kendaraan motor yang masuk ke lokasi proyek. Karena saya tidak tahu maka dibawa ke sebuah pohon pisang oleh tiga orang dan yang satu masuk membongkar alat hendak mencari sesuatu. Kamu itu ditanyain kok gak tahu,  saya ini aparat,” Arifin meneirukan pelaku yang mengaku aparat.

Arifin pun ketakutan dan hendak lari, namun salah satu dari mereka menarik sarung yang dikalungkan di lehernya. Selanjutnya pelaku memukul perutnya hingga tiga kali.

Kapolsek Bandar Kedungmulyo, Kompol Santoso membenarkan kejadian tindak kekerasan yang dilakukan oleh sejumlah orang mengaku sebagai aparat keamanan. Tetapi pelaku kekerasan tersebut bukan anggota Polsek Bandar.

“Memang minggu lalu ada pemukulan yang mengaku sebagai aparat keamanan. Dia memakai sibo (penutup wajah) dan itu terjadi sebelum anggota polsek masuk ke lokasi tersebut,” ujar Kompol Santoso.

Lanjut Kompol Santoso, kejadian malam Senin kemarin terjadi karena salah paham antara petugas Polsek Bandar dengan Arifin penjaga alat berat.  Karena betul pada minggu sebelumnya ada beberapa orang yang mendatangi Arifin yang mengaku dari aparat keamanan yang memukul Arifin.  Setelah itu Arifin berteriak kepada teman-temannya dan sekelompok orang tersebut kemudian lari.

“Yang bersangkutan lari, tapi dia memakai sibo/ topeng, jadi tidak tahu itu anggota Kepolisian atau empat orang itu sengaja ingin mencuri back hoe (alat berat),” kata kapolsek.

Bersamaan dengan  itu Polsek Bandar Kedung Mulyo juga mendapat  informasi pencurian solar dan sebagainya yang berada di lokasi tersebut. Berdasarkan informasi itu anggota Kepolisian yang dipimpin oleh Wakapolsek pada malam Senin bersama petugas kemudian mendatangi lokasi untuk menyelidiki hal tersebut.

Karena adanya salah paham tersebut maka terjadilah kesalahpahaman antara petugas Polsek dengan Arifin penjaga alat berat milik perusahaaan CRBR.

“Oleh karena itu pagi ini disaksikan oleh karyawan yang diwakili oleh saudara Jatmiko dan saudara Arifin, kita buat pernyataan bahwa tidak ada persoalan tersebut, dan persoalan ini sepakat kita selesaikan secara kekeluargaan. Karena ini hanya salah paham antara penjaga alat berat yang bertugas dengan aparat Kepolisian,” pungkasnya. (yun)