Penderita Katarak Tinggi, Klinik Mata Utama Perluas Jangkauan

oleh -59 Dilihat
oleh
CEO KMU, Muhammad Rusli disela Basic Phaco Workshop

SURABAYA, PETISI.CO – Seiring dengan tingginya jumlah penderita katarak di Indonesia, Klinik Mata Utama (KMU) memperluas jangkauan. Tahun 2019, KMU akan menambah lima klinik di lima kota. Yakni, Sidoarjo, Bangkalan, Lamongan, Temanggung dan Bojonegoro.

“Sekarang klinik KMU sudah ada di Gresik dan di sembilan Rumah Sakit (RS). Ke depan, kita membangun lima klinik lagi,” kata CEO KMU, Muhammad Rusli disela Basic Phaco Workshop, di salah satu hotel Surabaya, Sabtu (19/1/2019).

Berdasar data Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) menunjukan, saat ini ada sekitar 1 juta orang buta karena katarak. Sedangkan data Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) menyebut, rata-tata angka kebutaan di Indonesia sebanyak 3% untuk penduduk di atas usia 50 tahun.

“Kami targetkan setiap tahun sekali kami menambah lima klinik. Hingga sekarang, masyarakat yang berobat katarak dengan teknik Phaco Emulsifikasi mencapai 10.000 mata,” ujarnya.

Penyebab katarak ini salah satunya akibat kencing manis atau diabetes melitus. Posisi Indonesia yang berada di garis equator 0 derajat, sehingga tersorot banyak sinar matahari dan terus-menerus juga dicurigai menyebabkan katarak.

“Sekarang penanganan katarak bisa lebih cepat dan mudah dengan Phaco Emulsifikasi. Ini merupakan teknik operasi katarak tanpa jahit, canggih, dan cepat. Paling tidak sampai lima menit,” imbuh Rusli.

Secara teknis, Phaco Emulsifikasi merupakan poperasi pengangkatan katarak modern dengan menggunakan alat phaco emulsifikasi (laser) untuk melunakkan (emulsifikasi) dan mengeluarkan lensa katarak pada saat yang bersamaan. Setelah itu, lensa intra-okuler (IOL) yang dapat dilipat dimasukkan ke dalam mata.

Setelah operasi, pasien dapat beraktifitas kembali tanpa penutup mata. “Di Surabaya tidak begitu banyak rumah sakit atau klinik punya alat ini. Jumlah dokter yang bisa mengoperasikan alat ini juga sedikit,” jelasnya.

Hal senada dikatakan koordinator workshop, dr Muhammad Mua’mmar Habibie SpM. Saat ini, pasien katarak masih sangat banyak. “Dengan workshop ini, kita harapkan banyak dokter spesialis mata yang menangani katarak dengan teknik phacoemulsifikasi,” ucapnya.

Dalam kesempatan ini, KMU juga melaunching Eyelink. Ini adalah lini baru di KMU yang diharapkan bisa menjadi jembatan pengokohan kerjasama sinergis dengan stake holder bidang kesehatan mata. Terutama dengan dokter spesialis mata dan rumah sakit.

Keberadaan Eyelink diharapkan bisa berkontribusi mendorong para dokter mata makin meningkat keahlian, karier dan jejaringnya. “KMU hadir sebagai solusi untuk memberi solusi melalui workshop ini. Alhamdulillah, sambutan para dokter mata sangat bagus,” tandasnya.(bm)