SURABAYA, PETISI.CO – Kualitas bahan-bahan yang jelek, akan berdampak pada hasil bangunan. Bisa jadi inilah yang terjadi pada proyek pembangunan gedung dan renovasi Puskesmas Banyu Urip di wilayah Wonokromo yang digarap pemenang lelang PT Saka Graha Indonesia (SGI).
Dari pantauan di lapangam, terkesan asal-asalan. Pembuatan adonan untuk rabatan yang setebal 1,5 mm ini tidak sesuai kualitas mutu yang tertulis dalam BQU. Seharusnya adonan tersebut berkwalitas PC.
Belum lagi banyaknya pegawai yang tidak memakai alat-alat keamanan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
Moch. Sukur, pimpinan PT SGI saat dikonfirmasi terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh oknum pegawainya yang tidak memakai alat-alat, seperti sepatu, rompi, sarung tangan, mengelaknya.
“Itu renovasi dikupas saja sesuai RAB, itu saya tahu persis, K3 saya lebih bagus dari kontraktor lain, helm ada, rompi kalau lagi di jalan raya,” ujar bos PT SGI, Rabu (5/7/2017).
Namun, Kepala Rayon Selatan Subiakto saat dikonfimasi melalui selulernya, enggan memberikan jawaban. (nk/az)
