Pentingnya Tanggung Jawab dalam Penyaluran Bantuan Hibah

oleh -45 Dilihat
oleh
Wagub Jatim hadiri dan berikan materi sosialisasi bantuan hibah prov Jatim 2017

BATU, PETISI.CO – Banyaknya permasalan yang dihadapi oleh pemerintah (pemberi) dan masyarakat (penerima) terkait bantuan hibah menuntut ke hati-hatian serta tanggung jawab dari semua pihak yang mendapat manfaat.

Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf saat memberi pengarahan pada Sosialisasi Bantuan Hibah Provinsi Jawa Timur 2017 di Hotel Purnama, Kota Batu, Senin (8/5/2017) malam.

Ia mengatakan, pemerintah selaku pemberi manfaat dari bantuan hibah harus selalu mengedepankan kehati-hatian dalam bertindak, agar tidak tersangkut masalah hukum dikemudian hari.  Penyaluran bantuan hibah juga harus memberi dampak positif kepada masyarakat selaku penerima.

Tanggung jawab serupa juga harus dilakukan oleh penerima bantuan seperti kelompok masyarakat, organisasi, lembaga, yayasan dan institusi sebagai penerima manfaat dari bantuan hibah harus sesuai dengan prosedur.

Masyarakat penerima bantuan hibah dari Pemprov Jatim harus mampu mengelola bantuan secara cerdas dan melaporkan setiap yang mereka terima sesuai aturan.

“Kata kunci dari bantuan hibah ini adalah tanggung jawab. Jika pemberi dan penerima bantuan hibah dapat bertanggung jawab dari awal proses hingga akhir, akan memudahkan dalam memanfaatkan bantuan hibah serta dapat terhindar dari permaslahan hukum yang ada,” ungkapnya.

Gus Ipul biasa ia disapa juga meminta, agar penerima bantuan hibah dapat menyusun perencanaan yang baik, terstruktur dengan bagus dan matang. Pelaksanaan bantuan hibah harus dilaksanakan secara konsisten sesuai perencanaan yang ada. Setelah melakukan perencanaan dan pelaksanaan, langkah selanjutnya haruslah melengkapi pelaporan guna pertanggung jawaban administrasi.

“Penerima bantuan hibah haruslah memiliki rencana secara tersusun. Setelah mendapat bantuan kemudian dilaksanakannya secara tepat sesuai sasaran. Setelah selesai harus cepat cepat membuat laporan sesuai aturan-aturan yang berlaku,” terangnya.

Gus Ipul memastikan, jika penerima bantuan hibah dapat menyelesaikan laporannya tepat waktu tidak menutup kemungkinan adanya bantuan bantuan lainnya yang bisa diterima. “Kita harus cerdas dalam mengelola setelah mendapat bantuan hibah. Kita juga harus pandai berkomunikasi dan menjalin hubungan yang harmonis dengan penyalur bantuan hibah agar tempat kita memperoleh bantuan dalam berbagai bentuk,” tutupnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia mengajak peserta sosialiasi penyaluran dana hibah untuk berpartisipasi aktif dalam mengatasi permasalahan sosial disekitar.

“Pemerintah memiliki keterbatasan baik dari deteksi hingga sisi anggaran dalam membantu masyarakat yang kurang mampu. Saya berharap, kita peduli terhadap sesama sehingga permasalahan sosial bisa diatasi dengan baik,” pungkasnya. (bon/nif)