Peringatan Deklarasi Partai Rakyat Demokratik (PRD) Jawa Timur ke 21

oleh -44 Dilihat
oleh
Peringatan Deklarasi Partai Rakyat Demokratik (PRD) Jawa Timur ke 21

SURABAYA, PETISI.CO Partai Rakyat Demokratik (PRD) Jawa Timur mengadakan peringatan deklarasi yang ke 21 di Mamimoe Resto & Cafe di Dukuh Kupang Timur Surabaya.

Kegiatan ini diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan Mars PRD dan sambutan Ketua PRD Jawa Timur, Hermawan.

Hermawan, dalam sambutannya, pada linea ke 4 pembukaan UUD 1945 menegaskan bahwa, untuk membentuk suatu pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,” ujarnya, Sabtu (22/7/2017).

Hermawan juga mengutip dari pidato Bung Karno dihadapan sidang Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai pada 1 Juni 1945, yang kemudian disebut pidato Lahirnya Pancasila. Kata Hermawan, Bung Karno menyampaikan bahwa, Negara Indonesia bukan satu Negara untuk satu orang, bukan satu Negara untuk satu golongan, walaupun golongan kaya. Tetapi kita mendirikan Negara ‘semua buat semua’, ‘satu buat semua, semua buat satu”.

Cukup tegas, kata Hermawan,  bahwa sejatinya Negara Indonesia didirikan bukan untuk melindungi kepentingan satu atau segolongan orang kaya saja. Tapi untuk semua warga negara, segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

Kata Hermawan, Bung Karno juga mengajukan pertanyaan, “Apakah kita mau Indonesia Merdeka, yang kaum kapitalnya merajalela, ataukah yang semua rakyatnya sejahtera, yang semua orang cukup makan, cukup pakaian, hidup dalam kesejahteraan, merasa dipangku oleh Ibu Pertiwi yang cukup memberi sandang-pangan kepadanya?…”

Pertanyaan ini menegaskan, kata Hermawan,  bahwa Negara Indonesia didirikan justru bertujuan melarang kaum kapital merajalela. Menghapus ketimpangan dan memastikan seluruh rakyat hidup sejahtera.

Artinya, pemerintah wajib mengatur serta membatasi yang kuat dan melindungi yang lemah dalam pembangunan ekonomi nasional dengan mengedepankan prinsip gotong royong sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 UUD 1945.

Kebijakan yang ditempuh, menurut Hermawan, adalah dengan memajukan serta mengembangkan badan usaha milik negara dan koperasi-koperasi rakyat.

“Pancasila jangan terus dijadikan retorika politik, tetapi harus ditempatkan sebagai landasan dalam membangun kehidupan ekonomi, politik dan sosial budaya,” ujarnya.

Hermawan kembali mencuplik pidato Bung Karno dalam lahirnya Pancasila, “Kalau kita mencari demokrasi, hendaknya bukan demokrasi barat, tetapi permusyawaratan yang memberi hidup, yakni politiek-economische democratie yang mampu mendatangkan kesejahteraan sosial!… selanjutnya beliau berpesan “Maka oleh karena itu, jikalau kita memang betul-betul mengerti, mengingat, mencinta rakyat Indonesia, marilah kita terima prinsip hal sociale rechtvaardigheid ini, yaitu bukan saja persamaan politiek, saudara-saudara, tetapi pun diatas lapangan ekonomi kita harus mengadakan persamaan, artinya kesejahteraan bersama dengan sebaik-baiknya.”

Kata Hermawan, pagari Pilkada dari perampok asing dan begundalnya, panggung Pilkada 2018 tetap harus dijadikan ajang untuk memastikan dan para kandidat insaf memahami situasi ke-Jawa-Timur-an dan membatasi diri untuk tidak berselingkuh dan kong-kalikong dengan ndoro asing yang ingin menjarah dan merampok sumber ekonomi Jawa Timur.

Acara peringatan deklarasi PRD ke 21 di Jatim dihadiri ratusan kader dari perwakilan kota/kabupaten se Jawa Timur. Juga dihadiri mantan kader dan pimpinan PRD di periode sebelumnya, serta para undangan. Mereka  mengikuti prosesi dengan hidmat dan penuh semangat.

Seperti diketahui, PRD dibentuk melalui Kongres yang pertama tanggal 15 April 1996 di Sleman, Yogyakarta. Sementara tanggal 22 Juli 1996, yang diperingati sebagai HUT PRD, adalah momen deklarasi PRD secara terbuka di hadapan rakyat.(ary/dms)