Peringati Wafatnya Ir. Hartono Motivator Perupa, Komunitas Seni Rupa Gelar Pameran Lukisan

oleh -34 Dilihat
oleh
Pengunjung di lokasi pameran (sof)

MOJOKERTO, PETISI.CO – Peringati wafatnya Ir. Hartono, Komunitas Pemerhati Seni Mojokerto, Sabtu (15/10/2017) menggelar pameran seni di Rumah Seni Lontar Jalan Raya Kebon Dalem, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojojerto.

Suasana hikmat terlihat dalam acara pembukaan yang di gelar pukul 20.00 di Aula Galeri.

Ketua panitia penyelenggara Samsulhadi Prawira dalam sambutannya mengatakan, sosok Ir.Hartono adalah seorang yang sangat peduli dengan para perupa (pekerja seni) khususnya di wilayah Mojokerto.

“Beliau adalah seorang motivator perupa, selain juga sering silaturohmi kepada masing-masing anggota komunitas, dengan salah satu pesan almarhum kepada saya yakni kalau melukis itu dari hati,” katanya.

Selama ini, lanjut Samsul, mengenai peran serta pemerintah untuk perkembangan seni rupa di Mojokerto di rasakan masih kurang.

“Dari dulu teman-teman komunitas ingin di Mojokerto ini banyak bermunculan simpul-simpul edukasi (basis) seni rupa, jadi nantinya akan bisa tercipta suatu kompetisi di bidang karya seni rupa sekaligus dengan sendirinya regenerasi itu akan muncul,” tambahnya.

Terpisah, Gono pria kelahiran 1956 dan juga salah satu sesepuh perupa Mojokerto yang berhasil ditemui dalam acara tersebut mengatakan hal yang sama mengenai almarhum.

“Ir.Hartono itu sudah seperti saudara sama saya, jadi sudah pantas kalau mendapatkan penghormatan seperti ini dari teman-teman perupa,” katanya.

Ditanya mengenai perkembangan seni rupa di Mojokerto, ia menjelaskan sampai saat ini peminat seni rupa di Mojokerto masih kurang.

“Perkembangan seni rupa di Mojokerto masih harus di perjuangkan, pemerintah kayaknya sudah tidak berminat, menurut saya pemerintah kalau melihat para perupa, kesannya orang yang merepotkan (pekiwuh),” jelasnya.

Pria yang suka memakai topi koboi ini mengaku prihatin atas kondisi Mojokerto yang kental dengan peninggalan kebudayaan Majapahitnya.

“Mojokerto itu Majapahit jadi apa icon Majapahit? Ini yang harus menjadi perhatian pemerintah,” kesalnya.

Ada cerita menggelitik tentang perkembangan seni rupa di Mojokerto. Dari pengakuan Gono, menurutnya para guru pengajar seni rupa di wilayah Mojokerto sama sekali belum mengetahui apa sebenarnya karya seni rupa.

Ini terlihat ketika dirinya mengikuti pameran di sebuah rumah makan di wilayaah Gondang, Kabupaten Mojokerto pada 8 tahun silam.

Terlihat, kegiatan yang di kemas dalam acara Halalbihalal dan di hadiri oleh sebagian besar para tenaga pengajar seni rupa ini ternyata sama sekali tidak tertarik melihat karya seni rupa yang di pamerkan.

“Mereka lebih suka mainkan alat musik kiboart dan berkaraoke, ini menunjukan kalau mereka sama sekali tidak tertarik dengan karya seni rupa, ini yang saya nilai sangat memprihatinkan,” pungkasnya.

Guna memberikan penghormatan atas perjuangan almarhum, sejumlah perupa memberikan karya lukisan kepada pihak keluarga.(sof)